BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai mewaspadai rentetan bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Indonesia.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta pemerintah daerah khususnya di wilayah pantai selatan Jabar agar memeriksa alat pendeteksi tsunami.
"Saya meminta untuk Pemda yang wilayahnya terdapat pantai agar memeriksa alat deteksi tsunami untuk memastikan berfungsi atau tidak, apakah masih laik digunakan atau sudah rusak. Itu perlu dicek kembali seperti di wilayah Cipatujah, Pangandaran, dan pantai lain," kata Uu, Selasa (2/10/2018).
Tak hanya itu, Uu meminta pemerintah daerah kembali mengecek peta rawan bencana dan memeriksa jalur evakuasi.
Baca juga: Korban Meninggal Gempa dan Tsunami Palu Capai 925 Jiwa, 799 Luka-luka
"Selain itu, saya minta jalur evakuasi bencana seperti plang juga dicek. Khawatir papan atau plang itu rusak atau tertutup pepohonan," ucapnya.
Mantan Bupati Tasikmalaya itu mengimbau pemerintah daerah mulai meningkatkan kewaspaadaan.
Apalagi Jabar merupakan salah satu wilayah yang sering terjadi bencana, khususnya saat musim penghujan.
"Saya berharap kepada pemda kabupaten kota agar meningkatkan kewaspadaan dan bukan hanya daerah di dekat pantai, tapi daerah yang rawan longsor dan banjir, apalagi sekarang mendekati musim hujan," ungkapnya.
Baca juga: H+3, Dapur Umum dan Trauma Healing untuk Korban Tsunami di Palu Dikerahkan
"Kemudian BPBD di tiap daerah diperhatikan tentang fasilitasnya, anggarannya, dan kalau bisa BPBD itu bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat termasuk dengan ormas dan ponpres seperti di Tasikmalaya saya buat santri siaga bencana," jelasnya.