Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Gebrakan Ridwan Kamil untuk Sungai Citarum

Kompas.com - 26/09/2018, 16:05 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk kali pertama meninjau kondisi Sungai Citarum, Rabu (26/9/2018).

Bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, Ridwan mengecek menggunakan perahu dari sektor 6 wilayah Bojongsoang, hingga sektor 8 di daerah Margahayu, Kabupaten Bandung.

"Dalam kapasitas sebagai Dansatgas Citarum bersama Pangdam III/Siliwangi, Kapolda dan Bupati Bandung memulai inisiatif karena saya baru dilantik tiga minggu," tutur Emil, sapaan akrabnya.

"Dari awal visi dan misi kita kalau ada satu krisis lingkungan yang harus dibereskan pertama yaitu Citarum," tambahnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Akan Kirim Ustad Asal Jabar ke Luar Negeri

Langkah pertama yang akan ia lakukan yakni melakukan pengerukan sampah selama musim kemarau. Ia mengaku sudah memesan mesin pengeruk sampah dari Pindad.

"Masih di Pindad, jadi itu permanen sebagai mesin bisa mengeruk sampah. Insya Allah dengan teknologi mesin mengeruk sampai dari Pindad itu nanti kondisi yang sudah diubah akan terjaga, karena ini inovasi baru masih eksperimen," tuturnya.

Mantan Wali Kota Bandung itu optimistis dengan semangat kolaborasi dari unsur Muspida, akan banyak kebijakan baru yang dilahirkan.

"Kekompakan mulai terlihat, kepemimpinan juga mulai hadir, kombinasi kepempinan dan kekompakan. Saya sangat optimis akan melahirkan perubahan," paparnya.

"Kuncinya ada di kepemimpinan yang rajin rapat, rajin mengontak, mengkolaborasikan, mengambil keputusan, jangan sektoral lagi. Itu komitmen saya banyak rapat mengenai Citarum," paparnya.

Dari hasil penelusurannya, Emil menemukan banyak bantaran sungai yang berpotensi diubah jadi ruang publik baru untuk masyarakat sebagai upaya mengubah kesan buruk terhadap Citarum.

Baca juga: Ridwan Kamil: Kalau Ada Kematian Buat Apa Ada Liga Sepak Bola

 

Ia pun melibatkan seniman asal Bandung, Tisna Sanjaya, untuk membuat mural di beberapa titik.

"Saya juga survei ternyata ini daerahnya sangat memungkinkan menjadi tempat budaya, lingkungan, dan ruang publik masyarakat," tuturnya.

"Dimulai dari seniman kang Tisna Sanjaya mudah-mudahan dalam hitungan bulan, bisa kita lihat dari tempat yang begini menjadi luar biasa itu komitmennya," ungkapnya.

Untuk urusan penegakan hukum, ia meminta bantuan Kapolda Jabar agar tetap memantau perusahaan nakal yang kerap membuang limbah ke Citarum.

"Wacana penegakan hukum, oleh Kapolda terus dilaksanakan. Jangan sampai ada buang-buang limbah itu curi-curi. Termasuk saya akan mulai mengundang pengusaha tentang wacana pemindahan (area industri) untuk jangka panjangnya," kata Emil.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi mengatakan, saat ini 107 kasus pencemaran Citarum yang ditangani polisi.

Dari jumlah itu, 57 di antaranya ditangani Polda Jabar dan 55 kasus ditangani sejumlah Polres di bantaran Sungai Citarum.

"Yang kasusnya sudah maju ke kejaksaan sudah 8. Sisanya masih dalam penyelidikan menunggu hasil dari Kementerian Lingkungan dan dalam penyelidikan," jelasnya.

Agung menegaskan, pihaknya tak akan tebang pilih dalam penegakan hukum bagi pelaku kejahatan lingkungan.

"Kita komitmen, tadi pak gubernur dan Pangdam, saya juga komitmen, kita sudah tegas jangan main-main. Karena kita akan berdosa kepada anak cucu kita," ucap Agung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com