Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2018, 08:48 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah sempat mencoret tiga mantan narapidana kasus korupsi yang mendaftar dalam daftar caleg sementara di Pileg 2019.  Ketiganya berasal dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Namun sesuai putusan Mahkamah Agung, caleg eks koruptor itu dikembalikan hingga akhirnya masuk di Daftar Caleg Tetap (DCT) Pileg 2019.

"Sesuai putusan MA, kami sudah masukkan tiga nama kader Hanura yang sebelumnya menggugat PKPU ke Bawaslu," ujar Ketua KPU Jawa Tengah Joko Purnomo, Sabtu (22/9/2018).

Baca juga: Presiden PKS Klaim Telah Ganti Caleg Eks Koruptor yang Masuk DCT

Satu calon tercatat bertarung di DPRD Jawa Tengah, sementara 2 calon masing-maisng bertarung di DPRD Rembang dan DPRD Blora.

Tiga kader partai itu yaitu Mudasir akan bertarung di DPRD Jawa Tengah di Dapil 4 Jateng meliputi Pati dan Rembang; Warsit untuk DPRD Blora di Dapil Blora 3; dan Mohammad Nur Hasan untuk DPRD Rembang di Dapil Rembang 4.

"Ada namanya Pak Mudatsir, Pak Warsit, dan Pak Nur Hasan," kata dia.

Secara umum, total DCT yang ditetapkan untuk Pileg 2019 di DPRD Jawa Tengah sebanyak 1.319 orang. Jumlah itu berkurang 3 orang dari DCS yang ditetapkan sebelumnya sebanyak 1.322 orang.

DCT ditetapkan pada 20 September 2018 lalu.

Joko menjelaskan, jumlah caleg di DCT berkurang karena ada caleg yang memutuskan untuk mengundurkan diri.

Ada juga caleg yang dicoret karena dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Mereka yang dinyatakan TMS karena gagal melengkapi berkas persyaratan pencalonan.

Setelah ditetapkan, para caleg sudah mulai bisa mulai melakukan kegiatan kampanye. Jadwal kampanye.

"Kampanye perdana di Jawa Tengah mulai 23 September besok. Sekalian nanti ada kegiatan deklarasi damai bebas hoaks. Itu juga bersamaan dengan penetapan jadwal kampanye Pilpres," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com