KOMPAS.com - Pada hari Rabu (12/9/2018), Ulfa Fitria (40) menerima laporan dari karyawannya ada paket datang. Namun Ulfa meminta karyawannya untuk mengembalikan paket tersebut karena tidak merasa memesan apapun.
Namun, alangkah kagetnya Ulfa ketika kejadian salah kirim tersebut menjadi viral di media sosial. Paket salah kirim tersebut disebut-sebut berisi narkoba dari China dan ada pemaksaan identitas si penerima paket. Belakangan, kabar itu bohong alias hoaks.
Berikut fakta tentang kasus salah kirim paket di Yogyakarta yang viral.
Pada hari Rabu (12/9/2018), Ulfa mendapat kabar dari salah satu karyawannya di toko bahwa ada paket yang datang.
Saat itu, Ulfa meminta karyawannya untuk mengembalikan paket tersebut ke ekspedesi yang mengantar karena dia merasa tidak memesan apapun.
"Jadi dihubungi karyawan karena waktu itu tidak di toko, katanya ada paket datang, tapi saya tidak merasa pesan. Terus saya minta agar dikembalikan," ujar pemilik toko pakaian di Yogyakarta Ulfa Fitria (45) saat jumpa pers di Polda DIY, Kamis (20/09/2018).
Baca Juga: Paket Misterius dari Tang Li di Guangzhou China Berlanjut di Medan, Kantor Bawaslu Jadi Sasaran
Dua hari setelah kejadian salah kirim paket itu, Ulfa kaget setelah mengetahui kejadian tersebut menjadi viral di media sosial.
Kabar di media sosial menyebutkan, paket tersebut berisi narkoba dan ada pemaksaan identitas terhadap si penerima paket.
Ulfa pun segera menberikan klarifikasi terkait informasi yang beredar di media sosial tersebut.
"Tulisan (viral) yang ada di bawah gambar (paket) itu bukan saya. Itu bukan tulisan atau ketikan saya," katanya.
Ulfa bersyukur polisi bekerja cepat dengan menelusuri dan mengklarifikasi terkait kiriman "misterius" yang dikirimkan ke alamat tokonya.
"Bapak-bapak polisi sangat membantu saya, menjelaskan ke masyarakat," katanya.
Baca Juga: Viral Paket "Misterius", Pemilik Toko: Itu Bukan Tulisan Saya...