Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Misterius dari Tang Li di Guangzhou China Berlanjut di Medan, Kantor Bawaslu Jadi Sasaran

Kompas.com - 21/09/2018, 08:21 WIB
Caroline Damanik

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Pengiriman paket misterius kembali berlanjut. Setelah berawal di Yogyakarta pada 8 September 2018, paket yang dikirim dari seseorang atas nama Tang Li asal Guangzhou China juga sampai di Medan, Sumatera Utara.

Dua paket yang dikirim dengan menggunakan sistem pembayaran cash on delivery (COD) alias bayar di tempat itu diantarkan oleh petugas jasa pengiriman J&T ke Kantor Bawaslu Sumut di Jalan Haji Adam Malik No 193. Penerimanya tertulis Ketua Bawaslu Sumut Syafrida R Rasahan.

Baca juga: Viral Paket Misterius, Pemilik Toko: Itu Bukan Tulisan Saya...

Doni (24), pengantar barang dari jasa pengiriman J&T, warga Jalan Starban, mengatakan bahwa paling tidak pada Rabu (19/9/2018), ada 5 paket serupa asal China yang tiba di sekitaran Kota Medan.

"Ada 5 paket hari ini yang saya antarkan, rata-rata di kawasan Medan Petisah. Ada Jalan Waringin, Jalan Sekip dan beberapa lagi. Pengirimnya sama Tang Li asal China. Keterangan barang ada sepatu, dan lainnya. Ukuran barang juga berbeda-beda, ada besar dan ada kecil" kata Doni di Kantor Bawaslu, Rabu (19/9/2018).

"Rata-rata penerima komplain semua, mereka bilang tidak ada memesan barang yang diantarkan. Ada yang langsung dibuka dan bayar, isinya seperti cincin dan sepatu," sambungnya.

Baca juga: Polisi Telusuri Penyebar Hoaks Paket Misterius yang Meresahkan

Menurut Doni, semua barang yang diantarkannya menggunakan sistem pembayaran cash on delivery (COD) alias bayar di tempat sewaktu barang tiba.

"Kisaran uang yang dibayarkan dari barang-barang ini, ada yang Rp 900.000. Kayak yang saya antar di sini sekitar Rp 20.000. Ada yang mau bayar dan tidak, kami takut-takut juga menganyarkan barangnya," ujar Doni.

"Kalau barangnya enggak mau dibayar sama penerima, terpaksa barang dibawa lagi diretur," ungkap Doni.

Baca juga: 6 Fakta Pelantikan di Bandung, Pesan Ridwan Kamil hingga Bupati Hamil 7 Minggu

Sementara itu, Ketua Bawaslu Sumut Syafrida R Rasahan yang berada di tempat mengatakan bahwa dia menerima paket yang pengirimnya bernama Tang Li berasal dari Guangzhou China. Namun, dia tak pernah memesannya.

"Saya tidak pernah merasa memesan paket ini dari online shop manapun. Karena saya sudah cek email dan WhatsApp saya, tidak pernah ada pemesanan barang dari Guangzhou China," kata Syafrida.

"Terkait hal ini saya berharap masyarakat Sumut bijak. Saya akan melakukan pelaporan ke Polsek Medan Barat karena informasi dari kurir barang seperti ini banyak yang dikirimkan," sambungnya.

Syafrida juga mengaku sudah mendapat informasi dari grup WA bahwa kejadian serupa yang menimpanya juga terjadi di Jogja. Isinya ternyata narkoba.

"Sampai saat ini, saya masih coba berkoordinasi dengan penerima paket. Tapi sampai sekarang belum terkoneksi. Pertama kami takut ini barang yang dilarang oleh Undang-undang. Kedua barang ini sistem COD, taruhlah satu paket harganya Rp 200.000 dan ini kena Rp 250.000 sama pengiriman. Kalau dikali 200 paket sudah berapa uang yang diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini," ungkap Syafrida.

Baca juga: Peserta Membludak Saat Mahfud MD Bicara di Unhas, Rektor Minta Maaf

Syafrida menuturkan bahwa sore ini dia akan bertemu dengan Polsek Medan Barat untuk menyerahkan paket dan membuka isi paket ini. Dia juga berharap ada tindakan dari pihak kepolisian agar jasa pengiriman paket mengehentikan kerjasama dengan pengiriman yang diduga menggunakan sistem langganan bulanan.

"Kami minta ini dihentikan, karena masyarakat sangat dirugikan dengan pengiriman paket yang tidak pernah dipesan sama sekali," pungkas Syafrida.


Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Paket Misterius Tang Li Asal Guangzhou China Mampir di Medan, Isinya Bikin Kaget

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com