Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Tradisi Asyura Kungkum yang Dipercaya Bisa Usir Santet dan Penyakit

Kompas.com - 20/09/2018, 22:53 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Selama kemarau ini, warga tidak mengalami krisis air karena melimpahnya pasokan air yang bersumber dari mata air di perbukitan Kendeng Utara," tuturnya.

"Kami bersyukur kepada Allah sekaligus menyambut hari Asyura dengan berendam di pemandian untuk mensucikan diri. Ini tradisi nenek moyang kami sejak ratusan tahun lalu," kata Kepala Desa Sumber Jatipohon, Eni Endarwati yang ikut berendam.

Selama hampir satu jam melakoni kungkum, warga kemudian melanjutkan shalat malam berjamaah di masjid setempat.

"Ini bagian dari ritual kami sebelum menjalani puasa Asyura," sambung Tokoh Masyarakat Desa Sumber Jatipohon, Kaslin (58).

Usir Santet dan Penyakit

Ratusan warga Desa Sumber Jatipohon terlihat antusias mengikuti tradisi kungkum, meski rasa kantuk dan hawa dingin menyelimuti mereka.

Mitologi masyarakat setempat meyakini, tradisi kungkum massal dapat melenyapkan pengaruh buruk akibat ilmu hitam maupun mengusir penyakit yang bersemayam di tubuh manusia.

"Atas izin Allah, air dari sumber mata air yang didoakan bertepatan di Hari Asyura bisa mengusir pengaruh jahat, santet, dan menyembuhkan penyakit. Tak jarang, warga ikut berendam karena masalah itu," kata Kaslin.

Seperti halnya Ninok (38), warga Desa Sumber Jatipohon yang berharap memeroleh berkah dengan mengikuti tradisi kungkum massal.

Baca juga: Nyaris Ricuh, Peringatan Asyura di Semarang Berakhir Damai

 

Ninok mengajak serta anaknya berendam di pemandian. Keduanya sudah beberapa hari ini terserang demam. Namun pengobatan demi pengobatan medis tak kunjung berdampak pada kesembuhannya.

"Awalnya saya dan anak menggigil ketika beberapa menit berendam. Tapi lama kelamaan, fisik ini terasa sehat begitu juga dengan anak saya," tuturnya.

"Semoga demam ini segera reda dan bisa melanjutkan aktivitas terutama bisa melakukan puasa Asyura. Tradisi kungkum sudah lama kami nanti. Tentunya semua atas izin Allah," ungkap Ninok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com