Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya Sabet 3 Penghargaan Top 99 Inovasi Layanan Publik

Kompas.com - 20/09/2018, 15:17 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tiga inovasi layanan publik milik Pemerintah Kota Surabaya meraih penghargaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik).

Ketiga inovasi layanan publik itu di antaranya, 6 in 1 meliputi akte lahir, kematian, perkawinan, perceraian, surat pindah datang dan pindah keluar secara online.

Kemudian inovasi Tahu Panas (Tak Takut Kehujanan dan Tak Takut Kepanasan) yang merupakan kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni melalui program rehabilitasi sosial daerah kumuh.

Terakhir, inovasi Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin mengatakan, pelayanan publik di Indonesia sudah berjalan baik, hanya saja kurang terekspos.

Oleh karena itu, dirinya berharap acara semacam ini dapat menjadi cerminan bagi negara-negara internasional lainnya.

"Jangan selalu kita berkaca keluar, tapi orang luar harus berkaca kepada kita," ujar Syafruddin seusai acara di Hotel Shangri-La, Surabaya, Rabu (19/9/2018) malam.

Baca juga: Perjalanan Hotel Yamato, Lokasi Penyobekan Bendera Belanda di Surabaya

Syafruddin menambahkan, para penerima penghargaan inovasi layanan publik akan kembali dilombakan untuk menjadi 40 terbaik dan akan diumumkan pada November 2018 mendatang.

"Nanti akan diseleksi lagi, tahun ini akan berujung 40 yang terbaik bersamaan saat acara International Public Service Forum di Jakarta," tutur Syafruddin.

Ke depan, sambung Syafruddin, dengan agenda penghargaan yang dimulai sejak tahun 2014, ia berharap penghargaan semacam ini bisa menjadi ajang transfer dan pengalaman antar instansi daerah.

"Semoga semakin semangat dan termotivasi dalam melayani masyarakat," jelasnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, tujuan awal dirinya membuat berbagai inovasi bukan untuk meraih penghargaan, melainkan untuk mempermudah pelayanan masyarakat.

"Gol akhir dari semua inovasi ini adalah warga Surabaya sejahtera," terang Risma.

Menurut dia, kesuksesan Pemkot Surabaya dalam melayani publik karena menerapkan sistem pembangunan sustainability atau pembangunan berkelanjutan.

Sustainability, sambung Risma, sangat penting agar mampu mendongkrak sistem pelayanan publik.

"Jadi bukan hanya dapat penghargaan lalu selesai, tidak seperti itu," kata dia.

Sekadar diketahui, kompetisi penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017 diikuti oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan usaha Milik Daerah. Rinciannya, 16 kementerian, 20 lembaga, 18 provinsi, 16 kota, dan 39 kabupaten.

Kompas TV Rasa buah mengkudu yang dianggap pahit dan berbau kurang sedap sering kali warga menjadikannya sebagai obat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com