Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Juta Sapi Betina di Jawa Timur Ditarget Bunting Tahun Ini

Kompas.com - 16/09/2018, 15:55 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 150 ekor sapi betina dikumpulkan di tanah lapang Desa Wonoayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, akhir pekan lalu. Sebagian sapi-sapi tersebut dalam kondisi bunting. Sebagian lagi dalam kondisi berahi yang siap dikawin suntik atau Inseminasi Buatan (IB).

Ahmad Fauzi, siang itu membawa 2 sapi betina jenis Limosin miliknya. Dua ekor sapi milik bapak 3 anak itu diketahui sedang berahi. Dia pun bergegas meletakkan sapinya di tempat khusus untuk antre dikawin suntik. Di tempat khusus tersebut, sudah ada 14 ekor sapi betina yang juga siap dikawin suntik.

Dia tahu ciri fisik sapi betinanya saat sedang berahi. Dia menyebutnya dengan istilah "3A", yakni Abang, Aboh, Anget. Abang dalam istilah bahasa jawa adalah vagina sapi yang memerah. Aboh berarti vagina sapi yang memar, dan anget berarti bagian dalam vagina sapi yang berasa hangat jika disentuh.

"Kalau statusnya sudah A3, harus cepat-cepat dikawin suntik, mumpung gratis," kata warga Desa Wonoayu itu.

Beberapa petugas inseminator terlihat sedang menyiapkan alat suntik berisi straw atau semen beku sapi jantan. Karena sapi milik Ahmad Fauzi berjenis Sapi Limosin, maka petugas menyiapkan straw Sapi Limosin untuk dimasukkan ke vagina sapi betina milik Ahmad Fauzi.

Sapi betina berusia 9 tahun milik Ahmad Fauzi cukup produktif. Karena sudah 7 kali melahirkan. Jika proses kawin suntik kali ini berhasil, maka sapi betina milik Ahmad Fauzi akan melahirkan anak sapi yang ke-8. Jika anak sapinya betina, akan dipelihara sebagai indukan, jika anak sapinya jantan maka dijual.

Baca juga: Peternak Sapi Perah di Bandung Bangun Desa Susu

Harga anak sapi jantan hasil kawin suntik, kata dia, juga lumayan tinggi, tergantung bentuk posturnya. "Saya pernah jual sapi jantan berusia 6 bulan seharga Rp 20 juta," jelasnya.

Selain kawin suntik gratis, dalam kesempatan itu juga digelar pemeriksaan serentak kandungan sapi gratis.

Muthohar saat itu membawa 2 sapi miliknya dan milik tetangganya. Sapi miliknya diketahui sudah bunting 7 bulan sejak dikawin suntik Februari lalu.

"Alhamdulillah bunting 7 bulan. Ini yang kelima kalinya," kata Muthohar.

Muthohar mengaku memiliki 12 ekor sapi. Tujuh ekor di antaranya indukan. Sisanya pejantan yang pemeliharaannya dititipkan ke orang lain. Semua indukan miliknya bunting karena kawin suntik.

Ahmad Fauzi dan Muthohar adalah peternak sapi di Desa Wonoayu yang tergabung dalam kelompok ternak Wonokoyo. Keduanya mengaku sangat terbantu program IB atau kawin suntik gratis dari pemerintah.

"Sebelum ada program gratis, biaya kawin suntik 70.000 sampai 80.000 rupiah untuk sekali suntik. Sekarang gratis, lumayan, kami sangat terbantu," kata Mutohar.

Layanan gratis tidak selesai pada layanan kawin suntik, pemeriksaan rutin oleh petugas inseminator juga gratis. Warga hanya diminta partisipasinya melaporkan perkembangan kesehatan sapi betinanya.

Di Desa Wonoayu, ada 300 lebih peternak sapi. Sebanyak 32 di antaranya tergabung dalam kelompok ternak Wonokoyo. Kata Mat Saidi, ketua Kelompok Peternak Wonokoyo, warga Desa Wonoayu sangat antusias dengan program IB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com