Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Juta Sapi Betina di Jawa Timur Ditarget Bunting Tahun Ini

Kompas.com - 16/09/2018, 15:55 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Dari total tersebut, potensi kebuntingan sebanyak 1.225.042 ekor (70 persen dari total sapi akseptor), dan potensi kelahiran 1.102.500 (90 persen dari total sapi bunting).

Pihaknya tidak khawatir kekurangan straw untuk mendukung Program Upsus Siwab di Jawa Timur, karena melalui Unit Pelaksana Teknis Inseminasi Buatan Dinas Perternakan dan Balai Besar Inseminasi Buatan memiliki alokasi semen beku sebanyak 2.202.520 dosis semen beku untuk berbagai jenis sapi dari Limosin, Simental, Brahman, Peranakan Ongole, Bali, Brangus, Madura hingga jenis kerbau.

Program kawin suntik gratis, kata Wemmi, memiliki potensi menyumbang pendapatan masyarakat di Jawa Timur. Pada 2017, dengan total kelahiran pedet atau bayi sapi sebanyak 1.050.000 ekor, dia menghitung potensi pendapatan masyarakat selama 1 tahun mencapai lebih dari Rp 7,86 triliun.

"Itu dengan asumsi, harga jual pedet hasil IB minimal 7,5 juta per ekor. Padahal ada yang menjual dengan harga 2 kali lipatnya," ujar Wemmi.

Provinsi Jawa Timur sendiri selama ini disebut sebagai penyangga peternakan nasional. Pada 2017, populasi sapi potong di Jawa Timur tercatat 4.573.893 ekor. Jumlah itu 28 persen dari total populasi sapi potong nasional sebanyak 16.599.247 ekor.

Adapun untuk populasi sapi perah tercatat sebanyak 275.675 ekor. Populasi sapi perah Jawa Timur komposisinya separuh lebih atau 51 persen dari total populasi sapi perah nasiobal sebanyak 544.791 ekor.

Baca juga: Sapi Kurban Milik Jokowi Seharga Rp 67 Juta di Polewali Dirawat Layaknya Bayi

Produksi daging sapi Jawa Timur pada 2017 tercatat 102.932 ton. Komposisinya 19 persen dari total produksi daging sapi nasional sebanyak 531.757 ton. Produksi susu sapi Jawa Timur juga menyumbang separuh lebih dari total produksi susu nasional atau 55 persen. Pada 2017, produksi susu sapi asal Jawa Timur tercatat 513.715 ton. Sementara produksi susu nasional sebanyak 920.093 ton.

Diragukan

Sementara itu, Program Upsus Siwab diragukan keberhasilannya oleh Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur. Karena di daerah, kelompok ini masih banyak melihat sapi indukan yang disembelih untuk kebutuhan konsumsi daging.

"Jika masih banyak sapi betina yang disembelih untuk konsumsi, saya tidak yakin tujuan program untuk swasembada sapi potong bisa tercapai," kata Ketua PPSDS Jawa Timur, Muthowif.

Dia mencontohkan, di Surabaya dalam sehari, ada sekitar 150 ekor sapi yang dipotong.

"Dari jumlah itu, 30 persennya adalah sapi betina. Bagaimana bisa meningkatkan populasi sapi kalau indukannya terus dipotong," ujarnya.

Menurut dia, semua program pemerintah yang berupaya meningkatkan populasi sapi potong adalah bagus, namun juga harus dibangun infrastruktur di lapangan untuk memantau pemotongan sapi indukan.

Kelompok pedagang sebenarnya juga mendukung program Upsus Siwab, karena jika Indonesia sudah berstatus swasembada daging sapi, maka akan berdampak pada melimpahnya daging sapi di pasaran tanpa harus impor dari luar.

"Kalau daging sapi melimpah, harga kan juga akan turun, dan daya beli masyarakat meningkat. Kita juga kan yang untung," jelasnya.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Kotawaringin Barat Gelar Kontes Sapi Ternak

Saat ini, harga daging di pasaran mencapai Rp 110.000 per kilogram. Untuk harga daging kualitas super Rp 130.000 per kilogram, sementara daging kualitas terendah mencapai Rp 90.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com