Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laju Digital, Kampanye Facebook untuk Dorong Literasi Berinternet

Kompas.com - 13/09/2018, 09:00 WIB
Rosyid A Azhar ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.comFacebook Indonesia mendorong keahlian berinternet masyarakat melalui kampanye Laju Digital. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan digital pelaku UKM, komunitas hingga pemerintah di era digital dengan memanfaatkan media sosial

Di Provinsi Gorontalo, kampanye Laju Digital ini diisi dengan seminar dan pelatihan gratis. Kegiatan ini pun mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Banyak yang sudah mengantre untuk ikut seminar gratis ini sejak Kamis (13/9/2018) pagi. 

“Kami sangat bangga dapat menghadirkan Laju Digital di Indonesia. Beberapa bulan ke depan kami akan menyelanggarakan pelatihan yang dapat membantu usaha kecil dan menengah,” kata Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Kamis (13/9/2018).

Baca juga: Manfaatkan Medsos, Irma Rutin Ekspor Batik ke Luar Negeri

Ruben Hattari menjelaskan seminar ini mengajarkan cara agar pelaku usaha terhubung dengan pelanggan barunya secara daring. Kemudian, memberikan masukan agar pemerintah menggunakan cara baru yang inovatif untuk berinteraksi dengan warganya di dunia digital.

Selain itu dalam acara ini, komunitas dan organisasi masyarakat diajarkan untuk memanfaatkan interaksi internet untuk menciptakan dampak sosial yang positif.

Kampanye Laju Digital akan hadir di 15 kota di Indonesia, termasuk 10 kota di Indonesia Timur seperti Gorontalo, Kupang, Manokwari, dan Mataram.

“Kampanye ini kerja sama Facebook dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,  serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah,” tutur Ruben.

Masih sedikit

Sebelumnya, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) terhadap 1.800 responden di 11 kota besar, jumlah pelaku usaha yang berjualan menggunakan e-commerce masih sangat sedikit.

Survei dilakukan di Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Palembang, Pontianak, Balikpapan, Semarang, Solo dan Denpasar.

Hasil survei menyebutkan bahwa hanya 16 persen UKM yang berjualan dengan memanfaatkan marketplace. Sebanyak 12 persen UKM belum online, sebanyak 7 persen UKM memiliki website sendiri, dan 5 persen menggunakan Instagram.

Kemudian, sebanyak 11 persen UKM menggunakan gabungan Facebook dan Instagram. "43 persen UKM menggunakan Facebook, dan sisanya sebesar 6 persen dengan platform yang lain," kata Ketua Bidang Pajak, Infrastruktur, dan Keamanan Siber Bima Laga saat Media Briefing di Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com