Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler Nusantara: Kecelakaan Bus hingga "Video Call" Siswi Telanjang

Kompas.com - 11/09/2018, 09:56 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lima berita terpopuler di Kompas.com pada hari Senin (10/9/2018 mengungkap sejumlah topik.

Berita yang sering dibaca adalah kisah minibus milik Lemhanas yang mengalami kecelakaan di Sukabumi.

Dari dunia politik, AHY menjelaskan dengan gamblang bahwa semua kader Partai Demokrat memilik kebebasan memilih dalam Pilpres 2019 nanti.

Seorang remaja puteri di Palembang terancam dikeluarkan sekolah. Pasalnya, hobi berpose seksi nyaris telanjang saat "video call" ternyata menjadi viral di media sosial. Sang pacar diduga yang menyebar video tersebut.

Berikut 5 berita terpopuler selengkapnya: 

1. Cerita lengkap tragedi mini bus milik Lemhanas

Mikro bus di dasar jurang Sungai Cisarakan di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018).KOMPAS.com/BUDIYANTO Mikro bus di dasar jurang Sungai Cisarakan di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018).

Sebuah minibus milik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dengan nomor kendaraan 1010-00 terguling masuk jurang di jalur Cikidang-Pelabuhanratu. Satu penumpang meninggal dunia dan belasan luka-luka.

Minibus milik Lemhanas itu mengangkut 18 orang guru asal Jakarta. Pembaca ingin mengetahui lebih jauh hasil penyelidikan kecelakaan tersebut, khususnya pertanyaan tentang kendaraan milik Lemhanas yang bisa "disewa" oleh sejumlah guru .
Baca berita selengkapnya:

Baca berita selengkapnya: Cerita Lengkap Kasus Bus Lemhannas Masuk Jurang di Sukabumi

2. Kader Demokrat memiliki bebas menentukan pilihan politik

Komandan Satuan Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, di Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Setelah gagal mengusung AHY menjadi cawapres, Partai Demokrat menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Prabowo-Sandiaga untuk maju dalam Pilpres 2019.KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES Komandan Satuan Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, di Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Setelah gagal mengusung AHY menjadi cawapres, Partai Demokrat menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Prabowo-Sandiaga untuk maju dalam Pilpres 2019.

Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) menegaskan bahwa kader Demokrat bebas menentukan pilihan saat pilpres 2019 nanti. AHY yang menjadi Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasmas) menilai Partai Demokrat adalah partai uang demokratis dan memberi kebebasan politis bagi para kadernya.

“Partai Demokrat itu partai yang sangat demokratis. Kita ingin memberikan peluang kepada para kader untuk menentukan sikapnya. Tapi secara kepartaian sesuai yang telah diputuskan oleh majelis Tinggi Partai Demokrat, bahwa dalam kontestasi Pilpres 2019, Partai Demokrat mendukung pasangan Prabowo – Sandiaga," kata AHY.

Baca berita selengkapnya: AHY: Kader Demokrat Bebas Tentukan Sikap pada Pilpres 2019

3. Tanah ambles di Sukabumi 

Peneliti dari Badan Geologi, melakukan pengamatan di Dusun Pringluang, Bedoyo, Lonjong, Gunungkidul, Yogyakarta.DOKUMENTASI BPBD GUNUNG KIDUL Peneliti dari Badan Geologi, melakukan pengamatan di Dusun Pringluang, Bedoyo, Lonjong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Ahli geologi akhirnya menemukan penyebab amblesnya tanah di Kampung Legoknyenanng, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat.

"Penyebabnya terowongan tanah, terowongan itu tanpa konstruksi penguat pada dinding dan atapnya," ujar Rustam di Gedung Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/9/2018).

Warga desa di sekitar lokasi sempat heboh dengan kejadian tanah ambles tersebut.

Baca berita selengkapnya: Penjelasan Ahli Geologi soal Tanah Ambles di Sukabumi

4. Pose tidak senonoh saat "video call", seorang remaja terancam DO

 

YN (17) saat melaporkan pacarnya inisial RS di Polresta Palembang, setelah foto bugilnya tersebar di media sosial, Senin (10/9/2018).KOMPAS.com/ Aji YK Putra YN (17) saat melaporkan pacarnya inisial RS di Polresta Palembang, setelah foto bugilnya tersebar di media sosial, Senin (10/9/2018).

YN (17) masih duduk di salah satu SMA di Palembang. Gadis remaja tersebut terancam dikeluarkan dari sekolah karena foto seksi dirinya saat "video call" tersebar di media sosial.

Diduga kuat pacar YN yang berinisial RS yang menyebar foto tersebut karena tidak terima diputus.

Pihak keluarga yang tidak terima dengan tindakan RS, langsung melapor ke pihak kepolisian. Namun, akibatnya YN juga terancam dikeluarkan dari sekolah.

Baca berita selengkapnya: Sering "Video Call" Lewat WhatsApp, Foto Bugil Remaja Ini Disebar ke Medsos

5. Wajah baru DPRD Kota Malang

Ike Kisnawati, anggota DPRD Kota Malang hasil PAW saat ditemui usai pelantikan di Gedung DPRD Kota Malang, Senin (10/9/2018). Di usianya yang masih 27 tahun, politisi PKB itu menjadi anggota DPRD Kota Malang termuda.KOMPAS.com/Andi Hartik Ike Kisnawati, anggota DPRD Kota Malang hasil PAW saat ditemui usai pelantikan di Gedung DPRD Kota Malang, Senin (10/9/2018). Di usianya yang masih 27 tahun, politisi PKB itu menjadi anggota DPRD Kota Malang termuda.

Ike Kisnawati masih berusia 27 tahun dan merupakan anggota DPRD Kota Malang hasil Pergantian Antar Waktu ( PAW) yang paling muda.

Dia dilantik bersama 39 anggota PAW lainnya pada Senin (10/9/2018). Ike menjadi anggota DPRD dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu lahir pada 23 Januari 1991.

Di usia 23 tahun, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Malang daerah pemilihan Kedung Kandang, yakni pada Pemilu Legislatif 2014. Sayang, upayanya masuk ke lembaga legislatif gagal.

Raihan suaranya yang hanya 1.095 dan berada di posisi keempat tidak mampu mendorong dirinya duduk di kursi parlemen.

Baca berita selengkapnya: Ini Dia Ike Kisnawati, Anggota DPRD Kota Malang Hasil PAW Termuda


Sumber (KOMPAS.com: Budiyanto, Rahmatul Fauza, Agie Permadi, Andi Hartik, Aji YK Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com