Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Knalpot Berisik, Perang Batu dan Senjata Tajam Terjadi di Makassar Selama 2 Hari

Kompas.com - 30/08/2018, 11:19 WIB
Hendra Cipto,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Gara-gara knalpot berisik, dua kelompok warga kembali terlibat perang batu dan senjata tajam selama dua hari.

Perang terjadi beberapa kali, siang hingga malam hari, di pertigaan Jl Kandea 3-Jl Bungaejaya, perbatasan Kecamatan Bontoala dan Kecamatan Tallo, sejak Selasa (28/8/2018) malam hingga Kamis (30/8/2018) siang.

Kedua kelompok saling serang dengan menggunakan batu, berbagai senjata tajam dan panah terus terjadi.

Baca juga: Kronologi Lengkap Kasus Pemotor Tewas Ditabrak Pemilik Mercy di Solo

Puluhan rumah warga dikabarkan rusak terkena lemparan batu dan sejumlah warga terlibat perang kelompok ini terluka. Turut aparat kepolisian dari Polsekta Bontoala yang turun ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi terluka akibat terkena lemparan batu.

Wakil Kepala Polrestabes Makassar AKBP Hotman Sirait mengatakan, perang kelompok ini dipicu dendam lama yang sudah lama menjadi penyakit masyarakat di daerah tersebut. Hanya persoalan sepele menjadi besar yang akhirnya perang kelompok kembali pecah.

“Itu sudah penyakit lama dan dilatar belakangi dendam lama juga. Jadi ketika ada persoalan sepele, ya langsung dibesar-besarkan dan akhirnya perang kelompok kembali pecah. Dari informasi yang diperoleh di lapangan, ada kelompok motor yang tancap gas yang menimbulkan suara keras di daerah tersebut. Warga kesal kemudian mengejarnya hingga perselisihan pun terjadi yang berakhir perang kelompok,” katanya.

Baca juga: Alasan Uji Keperawanan, Pria Ini Cabuli Calon Istri Anaknya 10 Kali

Untuk mengatasi perang kelompok di daerah itu, lanjut Hotman, aparat kepolisian bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama melakukan tindakan persuasif untuk meredam situasi.

“Selain tindakan persuasif, kami juga menyiagakan personel di daerah itu selama 24 jam. Jika dilihat kondisi penambahan personil, pasukan Sabhara Polrestabes Makassar akan diperbantukan. Kalau masih tidak bisa diselesaikan lagi dengan persuasif, kita terpaksa mengambil tindakan preentif dengan penegakan hukum,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com