Tim putra sepak takraw putra pada Asian Games 2018, pada hari Selasa (28/8/2018), mengakhiri kutukan medali perunggu. Sejak 1990, tim putra Indonesia belum pernah sama sekali meraih medali perak atau emas.
Meskipun kalah dari tim Malaysia, tim putra sepak takraw Indonesia patut berbangga atas prestasi mereka.
"Kalau sama Malaysia dalam hati sih tidak ikhlas kalau kalah. Karena pada pertandingan yang lalu kami menang atas Malaysia. Nah, malah pas tuan rumah kami malah dibalas," kata Prasetya dikutip dari BolaSport.com.
Sebelum 2018, tim putra sepak takraw Indonesia sudah meraih delapan medali yang semuanya adalah perunggu.
Baca Juga: Sekat Kaku Politik itu Runtuh oleh Pencak Silat....
3. Sejarah baru Diananda Choiruinisa, pemanah pertama di nomor perorangan
Lapangan Panahan Gelora Bung Karno (GBK) menjadi saksi bisu sejarah baru bagi tim Indonesia.
Meskipun kalah dari Xinyan Zhang, atlet China, Diananda menjadi pemanah Indonesia pertama yang menjadi finalis untuk nomor perorangan di ajang Asian Games.
Dilansir dari Antara, selama Indonesia mengikuti Asian Games, prestasi terbaik tercetak pada tahun 1994 di Hiroshima.
Saat itu tiga srikandi Indonesia, Dahliana, Rusena Gelanteh dan Purnama Pandiangan mendapat medali perak di partai final usai menghadapi China.
Asian Games 1982 di New Delhi, medali perak di nomor recurve putra juga berhasil didapat Indonesia, melalui Tatang Ferry Budiman, Suradi Rukimin, dan Donald Pandiangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.