Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Mobile JKN Hindari Pasangan Suami Istri dari Berita Hoaks

Kompas.com - 27/08/2018, 14:58 WIB
Heru Dahnur ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Yossi Nurmansyah (32), pekerja serabutan di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, mendadak panik. Sebuah link berita dari media sosial, baru saja masuk di akun pribadinya.

Informasi tanpa narasumber tersebut menyebutkan, proses persalinan tidak lagi masuk ke layanan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Tentu saja informasi demikian membuatnya khawatir dan merasa kelabakan.

Istrinya, Jun Pratiwi yang sedang hamil tua berencana melahirkan menggunakan kartu JKN-KIS. Penghasilan per bulan yang masih pas-pasan membuat Yossi berharap, bisa mendapatkan layanan kesehatan persalinan secara gratis.

“Beruntung ada Mobile JKN yang saya unduh dari ponsel. Dari situ saya dapat informasi semua layanan yang bisa digunakan peserta JKN-KIS. Dari Mobile JKN saya jadi tahu informasi yang beredar di media sosial itu tidak benar. Hoaks,” kata Yossi saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (27/8/2018).

Yossi yang masih menumpang tinggal di rumah mertuanya di Jalan Kelapa, Nomor 7, Kelurahan Pasir Putih, Pangkal Pinang, mengaku terbantu dengan akses informasi Mobile JKN-KIS. Dari informasi tersebut, ia pun merasa mantap untuk mendaftarkan proses kelahiran anaknya di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.

“Alhamdulillah semuanya tidak dipungut biaya. Kami bahkan bebas memilih obat tanggungan BPJS atau pilih obat yang lain,” ujar Yossi sembari menggendong anaknya, Avisha Mafaza Cahaya.

Baca juga: Kemenkes: Obat Kanker Trastuzumab Tetap Ditanggung oleh BPJS

Yossi mengisahkan, anak pertamanya itu lahir normal dan sehat pada 9 Agustus 2018. Istrinya sempat menjalani perawatan medis selama tiga hari, sampai akhirnya diizinkan pulang.

“Sekarang kami bertiga, sekeluarga telah terdaftar di layanan JKN-KIS BPJS. Saya sendiri bahkan sudah ada kartu sejak setahun lalu,” ungkapnya.

Yossi dan keluarganya menjadi salah satu potret warga yang menikmati manfaat sistem gotong-royong dalam program JKN-KIS. Semakin banyak warga yang mendaftar serta membayar premi sesuai jadwal, maka tanggungan bagi warga kurang mampu semakin ter-cover.   

Sementara itu, Kepala Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Pangkal Pinang, Anugrah Maha Putra mengatakan, warga bisa mengunduh aplikasi Mobile JKN dengan mudah. Melalui aplikasi itu, warga bisa menemukan fasilitas kesehatan terdekat di seluruh wilayah Indonesia.

“Tidak hanya mengetahui faskel yang bermitra dengan BPJS, warga juga bisa mengganti layanan tenaga medis secara online. Bahkan jika kartu tertinggal pun, tinggal buka aplikasi ini. Nanti keluar (kartu) format digitalnya,” beber Anugrah saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya di lantai 3.

Baca juga: Kalau Biaya Kesehatan Murah... BPJS Enggak Perlu Ada

Dia mengungkapkan, berita hoaks terkait layanan BPJS Kesehatan masih kerap beredar. Warga diminta cerdas dengan menghubungi layanan terdekat guna mengklarifikasi informasi yang diragukan.

Saat ini, di Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebanyak 999.611 warga yang terdaftar di BPJS Kesehatan. Angka tersebut mencapai 75 persen dari total jumlah penduduk “Bumi Serumpun Sebalai’.

“Khusus Kabupaten Belitung telah termasuk Universal Health Coverage dengan penjaminan di atas 95 persen,” ujarnya.

Kompas TV BPJS Ketenagakerjaan bersama dengan Direktorat Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM menggelar prosesi penandatanganan kerja sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com