Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Kantor Polisi Darurat hingga 280 Gempa Susulan

Kompas.com - 24/08/2018, 21:31 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fakta terbaru tentang bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), meliputi sejumlah hal, antara lain data terbaru korban meninggal dunia, markas polisi yang ambruk dan pernyataan Wapres Jusuf Kalla terkait status bencana gempa Lombok.

Berikut fakta-fakta terbaru yang terangkum oleh Kompas.com, Jumat (24/8/2018):

 

1. Update jumlah korban meninggal dunia

Proses pencarian korban tertimbun longsor di Desa Busur Timur, Lombok Utara masih dilakukan oleh Tim SAR, TNI dan Polri hingga Senin (13/8/2018). Istimewa Proses pencarian korban tertimbun longsor di Desa Busur Timur, Lombok Utara masih dilakukan oleh Tim SAR, TNI dan Polri hingga Senin (13/8/2018).

Berdasarkan data Penanganan Darurat Bencana gempa Lombok, jumlah korban meninggal dunia hingga Kamis (23/8/2018) adalah 555 korban. Sementara itu, 390.529 jiwa mengungsi.

Wilayah terparah terkena dampak gempa adalah Kabupaten Lombok Utara. Di lokasi ini tercatat 466 korban meninggal dunia, 829 korban luka-luka, 134.236 jiwa mengungsi, dan 23.098 rumah rusak.

Sementara itu, korban meninggal di Kota Mataram sebanyak 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Barat 40 orang, KSB 2 orang, dan Sumbawa 5 korban.

Baca juga: Selamat Jalan Afni, Relawan Gempa Lombok yang Meninggal di Tengah Pengabdian

 

2. 280 gempa susulan pasca gempa 6,9 SR

Salah satu tenda pengungsian korban gempa di Gunung Sari, Lombok. Foto diambil pada Senin (20/8/2018).  KOMPAS.com/JESSI CARINA Salah satu tenda pengungsian korban gempa di Gunung Sari, Lombok. Foto diambil pada Senin (20/8/2018).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 280 gempa susulan mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat ( NTB) pasca gempa bumi magnitudo 6,9 pada Minggu (19/8/2018).

Sebanyak 16 gempa dirasakan warga. Pada hari ini, sekitar pukul 02.08 Wita, gempa bumi tektonik magnitudo 4,5 kembali mengguncang Lombok.

Baca selengkapnya: Hingga Kamis, 280 Gempa Susulan Guncang Lombok Pascagempa Magnitudo 6,9

 

3. Kantor polisi darurat

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto datang langsung ke desa yang berada di Lombok Barat itu pada Jumat (24/8/2018).Kompas.com/YOGA SUKMANA Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto datang langsung ke desa yang berada di Lombok Barat itu pada Jumat (24/8/2018).

Sejumlah kantor polres dan polesk di Lombok turut hancur saat gempa mengguncang Lombok. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapan, kantor-kantor tersebut sudah tidak layak untuk digunakan kembali.

Untuk itu, tenda besar dengan kapasitas 100 orang akan segera dibangun sebagai kantor polisi darurat demi melayani masyarakat. Tenda tersebut bersifat sementara sembari menunggu pembangungan gedung baru polres dan polsek yang rusak.

Baca selengkapnya: Markas Rusak karena Gempa, Polisi di Lombok Akan Berkantor di Tenda

 

4. JK: Berkali-kali kita sampaikan yang penting bukan status nasionalnya

Lombok Barat, Kedatangab JK ke lokasi pengungsian ke Desa Kekait, Lombok BaratHumas Lombok Barat Lombok Barat, Kedatangab JK ke lokasi pengungsian ke Desa Kekait, Lombok Barat

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut pemerintah sudah menganggarkan sekitar Rp 1 triliun untuk tahap awal dalam upaya penanganan gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Setelah itu, pemerintah akan kembali memberikan bantuan untuk tahap rehabilitas mulai 26 September mendatang. Menurut Kalla, pemerintah tetap memberi perhatian serius terhadap bencana yang menimpa Lombok dan sekitarnya meski tak ada status bencana nasional.

"Berkali-kali kita sampaikan yang penting bukan status (bencana) nasionalnya, semua bencana itu pasti secara nasional kita bantu. Jadi tidak ada soal," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Baca selengkapnya: Jusuf Kalla: Yang Terpenting Bukan Status Bencana Nasional...

 

5. Shalat istighosah

Di tengah rasa khawatir dan trauma akibat guncangan gempa yang bertubi-tubi, warga yang berada di lokasi pengungsian di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), tetap merayakan Hari Raya Idul Adha dengan khidmat, Rabu (22/8/2018).KOMPAS.com/Fitri Rachmawati Di tengah rasa khawatir dan trauma akibat guncangan gempa yang bertubi-tubi, warga yang berada di lokasi pengungsian di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), tetap merayakan Hari Raya Idul Adha dengan khidmat, Rabu (22/8/2018).

Ribuan warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, bersama aparatur sipil negara (ASN) bersama-sama menggelar istighosah akbar di halaman kanto Wali Kota Mataram, Jumat (24/8/2018).

Doa bersama dilantunkan bagi korban bencana untuk dapat segera bangkit dan membangun kembali kehidupan mereka.

"Hanya doa yang bisa mengubah semuanya. Insya Allah, semua musibah pasti ada hikmahnya," kata TGH Maruri Hidayat, pemberi tausyiah, Jumat (24/8/2018).

Baca juga: Gempa Lombok, 555 Korban Meninggal, 390.529 Mengungsi

 

Sumber: KOMPAS.com (Ihsanudin/Yoga Sukmana/Karnia Septia), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com