Salin Artikel

5 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Kantor Polisi Darurat hingga 280 Gempa Susulan

KOMPAS.com - Fakta terbaru tentang bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), meliputi sejumlah hal, antara lain data terbaru korban meninggal dunia, markas polisi yang ambruk dan pernyataan Wapres Jusuf Kalla terkait status bencana gempa Lombok.

Berikut fakta-fakta terbaru yang terangkum oleh Kompas.com, Jumat (24/8/2018):

1. Update jumlah korban meninggal dunia

Berdasarkan data Penanganan Darurat Bencana gempa Lombok, jumlah korban meninggal dunia hingga Kamis (23/8/2018) adalah 555 korban. Sementara itu, 390.529 jiwa mengungsi.

Wilayah terparah terkena dampak gempa adalah Kabupaten Lombok Utara. Di lokasi ini tercatat 466 korban meninggal dunia, 829 korban luka-luka, 134.236 jiwa mengungsi, dan 23.098 rumah rusak.

Sementara itu, korban meninggal di Kota Mataram sebanyak 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Barat 40 orang, KSB 2 orang, dan Sumbawa 5 korban.

2. 280 gempa susulan pasca gempa 6,9 SR

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 280 gempa susulan mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat ( NTB) pasca gempa bumi magnitudo 6,9 pada Minggu (19/8/2018).

Sebanyak 16 gempa dirasakan warga. Pada hari ini, sekitar pukul 02.08 Wita, gempa bumi tektonik magnitudo 4,5 kembali mengguncang Lombok.

Baca selengkapnya: Hingga Kamis, 280 Gempa Susulan Guncang Lombok Pascagempa Magnitudo 6,9

 

3. Kantor polisi darurat

Sejumlah kantor polres dan polesk di Lombok turut hancur saat gempa mengguncang Lombok. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapan, kantor-kantor tersebut sudah tidak layak untuk digunakan kembali.

Untuk itu, tenda besar dengan kapasitas 100 orang akan segera dibangun sebagai kantor polisi darurat demi melayani masyarakat. Tenda tersebut bersifat sementara sembari menunggu pembangungan gedung baru polres dan polsek yang rusak.

Baca selengkapnya: Markas Rusak karena Gempa, Polisi di Lombok Akan Berkantor di Tenda

 

4. JK: Berkali-kali kita sampaikan yang penting bukan status nasionalnya

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut pemerintah sudah menganggarkan sekitar Rp 1 triliun untuk tahap awal dalam upaya penanganan gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Setelah itu, pemerintah akan kembali memberikan bantuan untuk tahap rehabilitas mulai 26 September mendatang. Menurut Kalla, pemerintah tetap memberi perhatian serius terhadap bencana yang menimpa Lombok dan sekitarnya meski tak ada status bencana nasional.

"Berkali-kali kita sampaikan yang penting bukan status (bencana) nasionalnya, semua bencana itu pasti secara nasional kita bantu. Jadi tidak ada soal," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Baca selengkapnya: Jusuf Kalla: Yang Terpenting Bukan Status Bencana Nasional...

5. Shalat istighosah

Ribuan warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, bersama aparatur sipil negara (ASN) bersama-sama menggelar istighosah akbar di halaman kanto Wali Kota Mataram, Jumat (24/8/2018).

Doa bersama dilantunkan bagi korban bencana untuk dapat segera bangkit dan membangun kembali kehidupan mereka.

"Hanya doa yang bisa mengubah semuanya. Insya Allah, semua musibah pasti ada hikmahnya," kata TGH Maruri Hidayat, pemberi tausyiah, Jumat (24/8/2018).

 

Sumber: KOMPAS.com (Ihsanudin/Yoga Sukmana/Karnia Septia), Antara

https://regional.kompas.com/read/2018/08/24/21314321/5-fakta-terbaru-gempa-lombok-kantor-polisi-darurat-hingga-280-gempa-susulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke