Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Berkali-kali, Lapangan hingga Trotoar Dipenuhi Tenda Warga yang Khawatir

Kompas.com - 20/08/2018, 13:41 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

MATARAM, KOMPAS.com — Pasca-gempa tektonik bermagnitudo 7 yang mengguncang wilayah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan sekitarnya, Minggu (19/8/2018) malam, sejumlah lapangan di Mataram dipenuhi pengungsi yang mendirikan tenda.

Lapangan di halaman Gedung TVRI, lapangan di dekat Islamic Center Jalan Udayana, dan Lapangan Auri, misalnya, dipenuhi pengungsi pada Senin dini hari.

Warga mendirikan tenda seadanya karena tidak berani kembali masuk ke rumah pasca-rangkaian gempa yang mengguncang. Mereka khawatir akan keselamatan jiwanya dan keluarga.

Baca juga: Penyebab Rentetan Gempa di Lombok Menurut PVMBG

Tak sedikit pula warga yang mendirikan tenda ala kadarnya di atas trotoar seperti di Jalan Majapahit. Bahkan, tidak sedikit yang tidur beralaskan tikar tanpa menggunakan terpal.

Warga memilih tetap berada diluar rumah pascagempa di Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (19/8/2018). Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter kembali mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita yang berpusat di timur laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi Warga memilih tetap berada diluar rumah pascagempa di Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (19/8/2018). Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter kembali mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita yang berpusat di timur laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km.

Sebenarnya, pada Minggu pagi, banyak warga sudah meninggalkan tenda pengungsian. Namun, mereka akhirnya memutuskan kembali lagi setelah dua kali gempa susulan dengan magnitudo 5,4 dan 6,5 pada Minggu siang.

Warga yang tinggal di kawasan Senggigi, misalnya, semula sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun, ketika gempa terjadi pada Minggu siang, warga kembali lagi ke pengungsian.

"Ditambah lagi dengan gempa susulan 7 SR pada Minggu malam," kata seorang warga Senggigi.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7 di Lombok, Anak-anak Menangis, Listrik Padam, Sekolah Diliburkan

Warga membuat tenda dan memilih tetap berada di luar rumah pascagempa di Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (19/8/2018). Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter kembali mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita yang berpusat di timur laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi Warga membuat tenda dan memilih tetap berada di luar rumah pascagempa di Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (19/8/2018). Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter kembali mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita yang berpusat di timur laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km.

Ambulans yang membawa korban gempa bermagnitudo 7 hilir-mudik menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Mobil-mobil ambulans itu melaju kencang dari arah barat ke arah timur Jalan Majapahit menuju RS. Terlihat pula beberapa mobil bak terbuka melaju kencang membawa korban sambil menyalakan lampu mobil warna kuning.

Sementara itu, sejumlah warga yang tinggal di Jalan Majapahit mendirikan tenda karena masih khawatir untuk kembali ke rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com