Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Nyaris Ambruk, Siswa 2 SD Belajar di Teras

Kompas.com - 14/08/2018, 16:27 WIB
Syarifudin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Dua sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak parah.

Kondisi bangunan di dua sekolah tersebut retak, bahkan nyaris ambruk setelah terkena gempa bumi yang mengguncang pulau Lombok, beberapa waktu lalu.

Dua sekolah yang mengalami rusak parah akibat gempa, yakni SDN Inpres Oi Niu, Desa Panda, Kecamatan Palibelo dan SDN Oi Bura, Kecamatan Tambora.

Akibatnya, para siswa terpaksa belajar di luar kelas. Kondisi itu diketahui sudah berlangsung selama dua pekan pascagempa Lombok, Senin (6/8/2018).

Baca juga: Risma Berencana Sekolahkan Supriadi, Gelandang Timnas U-16, ke Liverpool

Hal itu dibenarkan Wakil Bupati Bima, H Dahlan M Noer. Ia mengaku, gempa besar yang mengguncang Lombok menimbulkan kerusakan terhadap dua sekolah di daerahnya.

"Sebagian ruang kelas rusak parah, para siswa untuk sementara waktu belajar di teras sekolah karena khawatir ambruk dan menimpa siswa atau guru yang sedang melaksanakan proses KBM (kegiatan belajar mengajar)," ujar Dahlan saat meninjau dua sekolah yang rusak, Selasa (14/8/2018).

Ia menyebutkan, dua sekolah terdampak gempa itu sangat memprihatinkan. Di SDN Oi Niu, misalnya, terdapat 3 ruang kelas serta gedung perpustakaan rusak berat. 

Kondisi sekolah dengan kerusakan berat itu, sambung dia, saat ini cukup mengganggu kenyamanan dan keselamatan siswa.

"Sedangkan SDN Oi Bura, sebagian atap dan tembok bangunan ambruk akibat gempa," imbuhnya.

Kendati harus belajar di luar kelas, ia menyarankan siswa tetap beraktivitas seperti biasa mengingat tak lama lagi mereka akan menghadapi ujian naik kelas.

"Saya harapkan para siswa tetap belajar sambil menunggu perbaikan lebih lanjut," harapnya.

Baca juga: Khofifah: Saya dari Awal Berseiring dengan Pak Jokowi

Ia menambahkan, tidak hanya dua sekolah yang terdampak gempa Lombok. Berdasarkan informasi yang diterimanya, beberapa sekolah lain mengalami kerusakan serupa menyusul gempa bermagnitudo 7.0.

"Di sekolah lain saya dengar informasinya juga mengalami rusak kecil, tapi itu tidak sampai mengganggu KBM," ungkapnya.

Dahlan mengaku, pihaknya belum memastikan sampai kapan para siswa terus belajar di luar kelas.

"Kalau dipaksakan seluruh ruang kelas digunakan tempat kegiatan belajar, kita khawatir terjadi hal yang tak diinginkan," katanya.

Karena itu, Dahlan mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah pusat dengan memberikan bantuan untuk merehab sekolah yang rusak.

"Saya kumpulkan dulu data sekolah yang rusak, untuk diajukan ke pemerintah pusat agar segera diatasi dengan cepat," ucapnya.

Kompas TV Dalam kunjungannya, presiden memberikan bantuan berupa sembako dan buku tulis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com