“Uji ini bertujuan untuk mengetahui performa mobilitas kemampuan medium tank, baik untuk memenuhi persyaratan maupun spesifikasi desain,” katanya.
“Rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad dan didukung oleh Pindad serta FNSS sebagai mitra uji,” tambahnya.
Berikutnya setelah uji daya gerak akan dilakukan uji daya gempur pada 27 - 30 Agustus 2018.
Rangkaian uji tersebut memenuhi syarat dan spesifikasi yang dipunyai TNI untuk melengkapi Kemampuan Unjuk Kerja Teknis dari medium tank.
Kebutuhan TNI
Setelah rangkaian uji selesai, medium tank ini akan segera diproduksi untuk kebutuhan TNI.
“Kebutuhan TNI banyak, karena kaveleri juga memang belum punya,” ujar tim penguji, Mayor Infanteri Susatmoko.
Kepala Project Medium Tank PT Pindad, Windhu Paramarta mengatakan, dalam 2-3 tahun ini, medium tank karya anak bangsa tersebut diharapkan bisa diproduksi.
“Setelah proses sertifikasi, biasanya ada evaluasi dari user, dilihat kekurangannya. Dari hasil evaluasi yang masuk, akan ada perubahan minor, lebih ke kehalusan dari operasi dan bagaimana tank bisa digunakan,” ucapnya.
Mengenai biaya pengembangan, sambung Windhu, ditanggung oleh dua negara yakni Indonesia dan Mesir. Untuk Indonesia, dana yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 170 miliar.
Terdiri dari pemerintah Indonesia Rp 150 miliar dan sisanya dari Pindad.
“Ini sangat murah, karena di negaa lain butuh lima tahun untuk mengembangkan tank. Kita tiga tahun, ada produk sama sertifikasinya,” pungkasnya.
Spesifikasi
Medium tank generasi terbaru ini dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar kendaraan tempur.
Medium tank Pindad memiliki bobot 32 ton, power 20 HP/ton, kecepatan maksimal 70 km/jam, dapat menampung 3 orang kru yang terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi, serta memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.
Baca juga: Tahun Depan, Pindad Produksi 100 Medium Tank Pesanan Kemenhan
Medium tank dilengkapi berbagai teknologi terbaru, seperti sistem kewaspadaan mandiri, hunter killer system, perlindungan pasif (laser warning system), battle management system, serta proteksi level 5.
Turret medium tank memiliki mekanisme autoloader dengan 12 butir peluru di turret dan 26 butir peluru cadangan di dalam hull.
Desain medium tank dibuat sesuai dengan kriteria kebutuhan dari pengguna, didasarkan pada strategi pertempuran modern dimana kemudahan mobilisasi dari medium tank ini menjadi salah satu keunggulan di samping kemampuannya sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.