Namun, karena jumlah tidak berimbang, KKSB berhasil merampas 3 pucuk senjata laras panjang.
Sementara ratusan masyarakat lainnya yang melihat peristiwa itu kemudian berdatangan melindungi tim survei dan mengusir kelompok KKSB.
"Untuk menghindari jatuh korban masyarakat sipil, Serma Alifius Gobay memerintahkan kepada seluruh anggota agar tidak ada yang mengeluarkan tembakan," kata dia.
Akibat kejadian tersebut, lima prajurit TNI terluka. Mereka yakni Serma Alfius Gobay Bibir, Sertu Yauji, Sertu Hardi, Kopda Karyadi, dan Prada Irfandi.
Sementara tim survei dalam keadaan aman dan saat ini seluruh korban telah dievakuasi ke Paniai.
"Korban Kopda Karyadi dan Prada Irfandi mendapat perawatan medis di RSUD Kabupaten Paniai," ungkap Aidi.
Ciptakan Teror
Menurut Aidi, tim survei ini bekerja agar seluruh masyarakat Papua mendapatkan penerangan listrik hingga ke pedalaman.
Namun sayangnya, muncul sekelompok orang yang selalu menghambat proses pembangunan di tanah Papua melakukan tindakan kekerasan dan tidak berprikemanusiaan.
"Mereka (KKSB) ini mempersenjatai diri secara ilegal dan selalu membuat kekacauan di tanah Papua, dengan dalih perjuangan kemerdekaan Papua pisah dari NKRI," kata dia.
"Padahal merekalah yang telah merampas kemerdekaan Masyarakat Papua. Mereka menciptakan teror, melakukan pembantaian baik terhadap masyarakat sipil maupun aparat keamanan," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.