Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kericuhan Suporter, Laga PSIM vs Blitar United Dilarang di Bantul

Kompas.com - 01/08/2018, 20:30 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemkab Bantul dengan tegas melarang diadakannya laga PSIM Yogyakarta kontra Blitar United di stasion di wilayahnya pada lanjutan liga II Senin (6/8/2018) mendatang. 

Larangan ini menyusul masih dilakukannya penyelidikan terkait bentrok antarsuporter PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul pada Kamis (26/7/2018). Bentrokan tersebut menyebabkan satu penonton tewas. 

"Iya (tidak mengeluarkan izin). Karena kejadian kemarin itu (Laga PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman, Kamis (26/7/2018)), perlu evaluasi dulu kira-kira pengkondisian apabila itu nanti diizinkan, supaya tidak terjadi," kata Sekretaris Disdikpora Bantul Daeng Daeda saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/8/2018)

Daeng mengaku tak mempermasalahkan PSIM Yogyakarta nantinya bermain kembali di SSA, namun dengan catatan tertentu. Pihaknya pun akan melakukan evaluasi penggunaan stadion.

Baca juga: Iqbal Hanya Ingin Nonton Bola, Dia Bukan Suporter Klub Mana Pun...

"(PSIM Boleh) Iya, asal nanti semuanya bertanggungjawab untuk tidak terulang kembali peristiwa-peristiwa kemarin yang tidak kita inginkan itu. Tapi kalau memang semua pihak tidak bisa mengkondisikan, ya mungkin nanti putusannya akan lain," ucapnya.

Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pertemuan dengan klub sepak bola yang selama ini ber-homebase di SSA, seperti PS Tira, Persija Jakarta, PSIS Semarang, PSIM Yogyakarta, dan Persiba Bantul, hingga pihak terkait untuk membahas dan mengambil keputusan bersama.

"Siapapun nanti yang akan menyewa stadion untuk pertandingan sepakbola tidak pilih apakah itu PSIM atau yang lain, semua nanti menjadi bahan evaluasi," katanya. 

Minta Sri Sultan turun tangan

Sementara itu, Manajer PSS Sleman Sismantoro, seusai berkunjung ke rumah almarhum Iqbal di Dusun Balong, Timbulharjo, Sewon, Bantul, meminta Raja Keraton Ngayogyakarta Sri Sultan HB X untuk mendamaikan suporter di Yogyakarta.

Baca juga: 4 Orang yang Diduga Pengeroyok Suporter Bola di Yogyakarta Diamankan

Sebab, jika terus menerus berseteru antarsuporter akan merugikan persepakbolaan di DIY. "Saya mohon supaya nanti Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X) bisa turun tangan, membantu mencairkan karena apapun itu kita satu daerah," ucapnya

"Masa depan anak-anak, generasi yang punya kelebihan sepakbola jangan sampai terhambat hanya karena permasalahan (antarsuporter). Ini merugikan masyarakat Yogyakarta,"imbuh dia

Harapannya, peristiwa kelabu saat pertandingan PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman yang menyebabkan seorang penonton, yakni Muhammad Iqbal Setyawan (17) di SSA Bantul Kamis (26/7/2018) sore, tak terulang lagi.

"Saya menginginkan ini yang terakhir, jangan sampai ada korban lagi," ucapnya.

Sismantoro berharap para superter uuntuk lebih dewasa, karena sepakbola merupakan hiburan masyarakat.

"Sepakbola sebagai hiburan masyarakat. Jangan sampai hiburan ini menjadi menjadikan rasa ketakutan bagi masyarakat," ujarnya. 

Kompas TV Jelang bergulirnya Liga Dua PSSI, suporter PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman, mendeklarasikan perdamaian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com