Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Kecewa Api Asian Games 2018 Lewat Seperti Angin

Kompas.com - 18/07/2018, 17:36 WIB
Dani Julius Zebua,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Warga Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta mengaku kecewa api Asian Games 2018 lewat seperti angin.

Warga mengaku tak mendapat informasi detail kapan api datang dan lewat. Hingga konvoi api Asian Games 2018 pun tidak meninggalkan kesan mendalam untuk warga. 

"Weesss .... kayak (angin) gitu saja. Cepat sekali pergi (lewat)," kata Heni, warga Dusun Candirejo, Rabu (18/7/2018).

Tuti mengaku sudah menanti iring-iringan api Asian Games sejak pagi sambil membuka warung klontongnya di sepanjang Jalan Ratu Boko.

Baca juga: Mau Nonton Asian Games? Ini Harga Tiket dan Cara Belinya

 

Ia juga sudah memberi kabar melalui grup-grup WA ke sejumlah tetangga tentang rencana api Asian Games 2018 melintas di jalanan kampung mereka.

Kenyataan berkata lain. Tuti tidak mendapat kesan berarti ketika api melintas. Tidak seperti perjuangannya getok tular informasi yang diperolehnya beberapa hari belakangan pada warga dan kerabat. Api, apalagi obor seperti yang diinginkan, tak terlihat seperti harapan.

"Tahunya ketika polisi-polisi yang ada di sini mendadak pergi. Saya tanya, kok pulang Pak. Mereka jawab (api) sudah naik (Candi Ratu Boko)," kata Tuti.

Api Asian Games 2018 mampir ke Candi Ratu Boko di Bokoharjo. Konvoi belasan kendaraan terdiri dari mobil polisi, double gardan, bus, hingga truk yang baru melintas diyakini konvoi membawa api.

Pada mobil-mobil itu tertempel spanduk kecil di bagian depan bertuliskan Asian Games 2018.

Tidak ada tanda menunjukkan konvoi membawa api itu. Tidak ada obor, tidak ada orang membawa api, atau apapun yang menunjukkan hal ini.

Mereka memang melintas cepat baik di jalanan umum hingga di jalan kampung di Ratu Boko menuju candi. Begitu pula sebaliknya.

Baca juga: Cerita Warga soal Pasang Bendera Peserta Asian Games Bertiang Bambu di Pluit

Sekuriti Candi Boko, E Widodo, menunggu dan mengamankan jalanan di sepanjang Dusun Klempoh dan Dawung. Menurutnya konvoi itu merupakan konvoi pembawa api Asian Games.

"Jalan menuju candi ini sampai harus dilebarkan 1meter ke kanan 1 meter ke kiri untuk acara ini. Sebentar ini lewat," kata Widodo.

Minim informasi dan promosi membuat tak ada sambutan meriah sepanjang jalan yang dilintasi iring-iringan mobil pembawa api Asian Games.

Sepanjang persimpangan jalan hanya menumpuk polisi maupun petugas Linmas.

Banyak warga yang baru tahu kalau api Asian Games hendak melintas di jalanan mereka. Seperti siswa Muhammadiyah Boarding School di Dusun Plempong.

Mereka baru tahu api Asian Games 2018 akan mampir ke Candi Ratu Boko setelah bertanya pada polisi dan petugas Linmas yang berkerumun di simpang empat jalan Ratu Boko.

Baca juga: Jelang Asian Games Lahan Mulai Banyak Terbakar, Sumsel Siaga 1

 

Kebetulan, Muhammadiyah Boarding School berada tepat di persimpangan.

Ahsan Taqwim, siswa kelas 12 IPS mengatakan, ia dan 20-an teman sekolahnya segera berkerumun di simpang 4 untuk menyaksikan api.

Mereka bahkan ada yang membawa kamera Canon 600D yang dipasang tele jarak jauh untuk mengabadikan momen yang sangat jarang bagi sekolah mereka.

"Jam 13 sudah jejer-jejer (berbaris). Tapi kosong. Api tidak kelihatan. Lumayan kecewa," kata Ahsan.

Kompas TV Obor api Asian Games 2018 tiba di Yogyakarta, Selasa (17/7) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com