Lalu pada Pekan Olah Raga Pelajar Nasional Jawa Tengah tahun 2017, Zohri meraih medali perak dan Kejurnas 2017, dia meraih 7 medali emas.
Pada 2018, Zohri menyabet juara lomba lari, yakni Kejuaraan Atletik Junior Asia 100 Meter di Jepang dan Kejuaraan Dunia Junior U-20 100 meter di Finlandia yang paling menghebohkan.
Ke sekolah jalan kaki
Putri mengatakan, Zohri adalah anak pemalu dan kerap menolak pemberian siapapun.
“Termasuk (pemberian dari) ibu saya, dia tidak pernah mau dikasihani," katanya.
“Dia selalu bilang ada uang, tapi nyatanya selama tiga tahun saya satu sekolah di SMP dia tidak pernah belanja, karena memang tidak ada uang. Ke sekolah telanjang kaki, pulang dan berangkat sekolah jalan kaki, kita naik ojek, tapi dia pasti cepat, heran kita semua,” kata Putri.
Putri dan kawan-kawan sekampung serta satu sekolah Zohri merasa bangga atas prestasi temannya itu.
Baca juga: Zohri Berpesan agar Rumah Sederhana Milik Keluarganya Tidak Diubah
Makrif, kakak laki-laki Zohri memandang, perjuangan adiknya membuahkan hasil yang baik. Mata Makrif berkaca-kaca ketika mengeluarkan belasan medali yang diraih adiknya.
“Yang juara di Jepang belum dikirim. Medali ini kami simpan di rumah saya dan Fazilla. Kami patungan bangun rumah kecil dengan dua kamar, karena kami sudah tak cukup di rumah peninggalan orang tua yang rapuh dan kecil,” katanya.
Makrif juga mengatakan bahwa adiknya sangat pendiam dan tak banyak bercerita soal kegiatan atletik.
"Kalau kegiatannya jarang dia bicarakan. Diam saja dia orangnya. Cuma waktu di Finlandia dia menelepon minta didoakan agar menjadi juara dunia. Benar saja dia juara dunia, bangga kami,” kata Makrif sambil menahan air mata.