Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Merasa Jadi Sasaran Amarah Pejabat karena Bicaranya Blak-blakan

Kompas.com - 23/06/2018, 17:34 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merasa dirinya sering menjadi sasaran amarah para pejabat elite Indonesia.

Prabowo menilai bahwa hal itu terjadi karena dirinya sering bicara blak-blakan tentang kondisi negara.

"Elite kita parah, saudara, mereka marah sama Prabowo," ujar mantan Panglima Kostrad tersebut di depan para kader di sela halalbihalal di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/6/2018).

Baca juga: Beredar Foto Uang Berstempel Prabowo di Media Sosial

Ia mengatakan bahwa dengan kondisinya saat ini, tidak waktu baginya untuk berbicara basa-basi. Kritik yang disampaikan terkadang kerap menyinggung para pejabat yang sedang berkuasa.

Kritik secara terbuka, misalnya, soal harga pangan yang terkendali, kesuksesan arus mudik, hingga hal-hal lainnya.

"Saya sudah 67 tahun, sudahlah, bukan waktunya lagi ngomong basa-basi. Situasi aman terkendali, harga (pangan) terkendali, mudik lancar, tim sepak bola berprestasi, yang aku cari tidak ada itu," katanya.

Baca juga: Gerindra: Uang Stempel Prabowo Isu Daur Ulang

"Jadi saya lihat banyak elite pemimpin yang levelnya pandai bicara, mereka pandai akting," tambahnya.

Soal harga pangan, kata Prabowo, bisa diantisipasi. Sembari bercanda, ia mengatakan bahwa bila ada harga kebutuhan pokok yang naik, harus ditawar agar harga menjadi rendah.

"Jadi saya bicara apa adanya. Saya merasa ada keadaan yang memprihatinkan di negara ini, elite Indonesia entah tahu atau enggak mau tahu," ujarnya.

Baca juga: Prabowo Galang Donasi untuk Biayai Ongkos Politik Gerindra

Akibat kritik secara terbuka itu, Prabowo mengaku kerap dijadikan sasaran luapan amarah.

"Saya sering diboikot di media, kadang dihujat dan diejek. Saya sampaikan, menurut saya itu inti masalah yang dihadapi. Perjuangan ratusan tahun untuk merdeka ya agar rakyat punya kehidupan yang baik, harus punya penghasilan baik, kita tak mau rakyat di bawah garis kemiskinan," kata dia. 

Kompas TV Gerindra bantah program penggalangan dana sebagai sinyal kurangnya modal untuk maju ke bursa Capres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com