MEDAN, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Sumatera Utara mengatakan, jumlah anggota keluarga hilang yang dilaporkan masyarakat pascatenggelamnya kapal kayu KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terus bertambah.
Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, sebanyak 189 orang orang dilaporkan hilang berdasarkan data di Posko Simanindo, Kabupaten Samosir.
Sebelumnya, jumlah kehilangan keluarga tercatat 105 orang.
"Namun, saat ini tiba-tiba saja, mengenai data jumlah kehilangan keluarga tersebut menjadi bertambah banyak," ujar dia di Medan, Rabu (20/6/2018), seperti dikutip Antara.
Baca juga: Istri Korban KM Sinar Bangun: Saya Berharap Suami Bisa Ditemukan, Hidup atau Mati...
Ia mengatakan, selama ini jumlah penumpang KM Sinar Bangun disebut-sebut hanya sekitar 80 orang.
"Namun ternyata penumpang yang mengunakan jasa kapal angkutan itu, melebihi dari yang diperkirakan selama ini," kata mantan Kapolres Nias Selatan itu.
Polda Sumut melaporkan, seorang penumpang KM Sinar Bangun ditemukan tewas di perairan Danau Toba. Ia merupakan warga Aceh Tamiang.
Korban adalah Tri Suci Wulandari berusia 24 tahun. Jenazah korban dibawa petugas ke Rumah Sakit di Tigaras Kabupaten Simalungun.
Baca juga: Satu Keluarga Jadi Korban Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba
Hingga kini, tercatat 19 orang ditemukan selamat terdiri atas 14 laki-laki, lima perempuan.
Petugas masih mendata mereka agar dapat diketahui pihak keluarga.
Mengenai jumlah penumpang KM Sinar Bangun masih simpang siur, sedangkan petugas masih melakukan pendataan secara objektif.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Terjadi Saat KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba, Ini Penjelasan BMKG
Kapal kayu KM Sinar Bangun diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB.
Kapal tersebut berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuahan Tigaras.
Laporan yang diterima, sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar.
Kapal akhirnya tenggelam, sedangkan penumpang panik dan banyak yang melompat ke perairan Danau Toba untuk menyelamatkan diri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.