Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Gogodalem, Jejak Peninggalan Wali Nitinegoro di Semarang

Kompas.com - 14/06/2018, 11:53 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Bagian bonggolnya menjadi bedug di sebuah masjid di Pringapus, Kabupaten Semarang dan bagian paling ujung menjadi bedug di Masjid Agung Demak.

"Bagian yang tengah, itu yang jadi bedug di Masjid Gogodalem," imbuhnya.

Kepala Dusun Kauman, Samudi mengatakan, keberadaan Masjid Attaqwa ini tidak lepas dari Simbah Wali Nitinegoro, seorang aulia yang menyebarkan agama Islam di Desa Gogodalem dan desa-desa sekitarnya.

Konon, Nitinegoro adalah putera dari Bupati Karewelang–Kaliwungu Kendal yang silsilah keturunannya sampai kepada Sunan Kalijaga.

Dalam menyebarkan agama Islam, Simbah Wali Nitinegoro dibantu beberapa sahabatnya, antara lain Simbah Jamaludin dan Simbah Marto Ngasono.

Simbah Jamaludin menulis Al Quran dengan tulisan tangan yang disebut sebagai Kitab Blawong.

Kitab suci Al Quran tulisan tangan ini diberi sampul kulit dan hanya dibuka serta dibaca setahun sekali, setiap 20 Sya'ban bersamaan dengan Haul Waki Nitinegoro.  

"Al Quran Blawong ini lebih tebal, sampulnya dari kulit. Dibacanya setiap tanggal 20 Sya'ban," kata Samudi.

Selain ketiga nama ini, sosok lainnya yang berkitan dengan keberadaan Masjid Attaqwa adalah Raden Bagus Mertowongo.

Konon ia adalah salah satu tokoh yang pernah bersingguhan dengan Sunan Kalijaga.

"Makamnya para aulia ini ada di bukit Sentono," ujarnya.

Baca juga: Selama Ramadhan, Sepatu Mahal di Masjid UEA Jadi Incaran Pencuri

Sayangnya, kisah mengenai sejarah masjid ini hanya mengandalkan cerita turun-temurun, lantaran minimnya literasi sejarah masjid ini.

Meski demikian, masyarakat sangat menghormati tradisi dan peninggalan para wali ini. Salah satunya dengan mempertahankan struktur masjid lama, Kitab Al Quran Blawong, dan kompleks makam kuno di Bukit Sentono.

Kini, baik masjid maupun kompleks makam kuno Bukit Sentono menjadi salah satu bagian dari wisata religi Kabupaten Semarang.

Banyak peziarah, baik dari dalam maupun luar kota yang datang ke Desa Gogodalem untuk napak tilas dan mendapatkan berkah keramat dari para wali dan peninggalannya ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com