Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bripda Krisma, Anak Pemulung yang Berhasil Jadi Polisi

Kompas.com - 21/05/2018, 15:56 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerja keras dan kegigihan tak akan sia-sia. Kata-kata ini bisa mewakili perjalanan hidup yang dilalui Krisma Ariya Gus Saputra.

Dengan perjuangan kerasnya, Krisma, putra seorang pemulung, kini berhasil menjadi polisi dengan pangkat Bripda.

Sejak kecil, Krisma bercita-cita menjadi polisi.

Awalnya, kisah Krisma diunggah akun Instagram Polda Bangka Belitung, @polisipoldababel, melalui sebuah video berjudul "Rahasia Masuk Polisi Anak Pemulung".

Kompas.com berhasil menghubungi Krisma untuk berbagi kisahnya, Senin (21/5/2018).

Baca juga: Viral, Video Polisi Nyanyikan Lagu soal Teroris

Krisma, pria kelahiran Pangkalpinang, 28 Mei 1999 ini, tinggal di Desa Pasir Putih, Pangkalpinang. Ia putra pertama dari pasangan Agus Sukamto dan Sri Ariyah.

Sejak kecil hingga SMP, ia diasuh oleh kakek dan neneknya karena kedua orangtuanya bekerja di sebuah pabrik batu bata.

"Waktu saya masih bayi, ibu dan ayah bekerja di pabrik batu bata. Dan pabrik bata ini kerjanya dari jam 3 pagi, kadang siang pulangnya, kadang sore. Tidak menentu. Jadi saya diasuh kakek dan nenek," kata Krisma, Senin siang.

Dalam perjalanannya, pabrik tempat kedua orangtua Krisma bekerja mengalami penurunan omset.

Ayahnya memutuskan keluar dan bekerja sebagai pemulung.

Membantu orangtua  

Sejak duduk di bangku SD, SD Negeri 26 Pangkalpinang, Krisma selalu membantu orangtuanya sepulang sekolah.

Hal yang biasa dilakukannya adalah membersihkan botol-botol bekas dari hasil memulung.

Kegiatan ini dilakukannya sepulang sekolah hingga Krisma duduk di bangku SMP. Saat itu, ia bersekolah di SMP Negeri 6 Pangkalpinang.

Saat SMA, Krisma terkadang membawa karung ke sekolah. Sepulang sekolah, ia dan teman-temannya mengambil botol-botol air mineral bekas dan menjualnya.

Baca juga: Viral Seorang Pria Shalat di Tengah Jalan, Ini Kata Saksi Mata

Hasil penjualan botol bekas ini dimanfaatkan Krisma untuk mengikuti kursus komputer dan membuat tugas sekolah.

Dari SD hingga SMA, anak pertama dari dua bersaudara mendapatkan bantuan dari pemerintah yang disalurkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Dana ini digunakan Krisma untuk membeli alat tulis dan keperluan sekolah lainnya.

Ikut tes kepolisian

Menginjak kelas 3 SMA, ia mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi serangkaian tes kepolisian.

Semangatnya semakin menggebu saat mengikuti sosialisasi dari Polres Pangkalpinang soal dibukanya tes bagi calon anggota kepolisian.

Krisma mempersiapkan diri secara mandiri. Ia belajar dengan mencari informasi melalui dunia maya dan buku-buku.

Ia pun memberanikan diri mendaftar ke Polres Pangkalpinang. Doa dari kedua orangtua dan kakek nenek menjadi penguat Krisma. 

Ia mendaftar di Polres Pangkalpinang. Doa kedua orangtua dan kakek nenek menjadi penguar Krisma.

"Saat tes, saya cuman bermodalkan doa dari orangtua saya dan nenek saya," lanjut dia.

Baca juga: Viral, Anak Bakar Rumah Orangtuanya Gara-gara Tak Segera Dibelikan HP

Tahapan demi tahapan dilalui Krisma, hingga ia dinyatakan lulus dan mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara Polda Kepulauan Bangka Belitung.

Tak ada uang yang dikeluarkannya hingga berhasil lolos menjadi polisi.

Ke depannya, Krisma berharap, ia dapat bertugas dengan baik sebagai anggota Polri, serta mengabdi kepada orangtua dan negara. 

"Untuk rekan-rekan yang ingin mengikuti tes atau ingin menjadi anggota Polri, jangan berhenti karena keterbatasan. Semuanya butuh proses, tidak ada yang instant dan terlebih adalah doa dari orangtua," ujar Krisma.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Abdul Mun'im, saat dihubungi terpisaha, mengatakan, untuk siapa saja bisa menjadi polisi.

"Masuk polisi tidak harus anak orang kaya, yang penting sehat dan bisa bersaing," kata Abdul Mun'im.

Kompas TV Bocah tersebut dituduh mencuri onderdil motor oleh pemilik bengkel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com