Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rolling Charity", Komunitas Sedekah Bergulir untuk Kaum Papa di Kediri

Kompas.com - 20/05/2018, 16:33 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Sekelompok orang di Kediri, Jawa Timur, menghimpun diri atas kepedulian yang sama terhadap kaum papa. Mereka menamai kelompoknya dengan sebutan "Rolling Charity" atau disingkat Roty.

Sesuai namanya, "Rolling Charity" adalah sedekah bergulir. Bergulir empat kali sebulan, dan sebanyak 48 kali dalam setahun. Itu karena Roty rutin dilakukan dan berkesinambungan setiap hari Jumat tiap pekannya.

Roty merupakan wahana pengumpulan sekaligus penyaluran sedekah dengan konsep dari anggota oleh anggota, untuk duafa. Sebab, sedekah itu berasal dan dikumpulkan dari anggota sekaligus donatur, diatur oleh anggota, serta dibagikan kepada duafa.

Sasarannya, kaum duafa terutama yang ada di wilayah Kediri dan sekitarnya. Untuk jenis bantuan bisa beragam bentuk tergantung titipan donaturnya. Namun, uang tunai tetap menjadi pilihan utama.

Baca juga: Jelang Mudik Lebaran 2018, Stasiun KA Kediri Buka Pendaftaran Angkutan Motor Gratis

Imam Bashori, salah seorang pencetus gerakan sedekah itu, mengungkapkan, gerakan itu sejak awal memang didasari niat membantu sesama. Gerakan ini cukup banyak mendapat respon dari orang-orang.

"Hingga saat ini, sudah ada sekitar 120 anggota yang tergabung di dalam grup Roty," ujar Bashori, Minggu (20/5/2018).

Roty hingga saat ini sudah sekitar 2 tahun berdiri. Selama itu pula sudah ada 376 duafa yang terjangkau dan ada 23 rumah yang sudah dibedah.

Bedah rumah merupakan pengembangan kegiatan dari sedekah bergulir. Bashori mengatakan, dana sumbangan yang terpakai adalah sedekah murni dari para donatur anggota Roty, yang secara sukarela memberi sumbangan.

Sumbangan itu dikumpulkan tiap hari Jumat dan akan didistribusikan pada hari Jumat itu pula. Sehingga tidak pernah sampai ada uang titipan yang lebih atau belum sempat terdistribusikan. 

Pengumpulan uang sedekah dilakukan dengan cara dijemput oleh petugas khusus dari Roty. Pola pengumpulan uang sedekah ini membuat ikatan antar anggota Roty cukup terjalin dengan baik.

Baca juga: Di Kediri, Warga Miskin yang Sakit Tak Perlu Repot, Dokter Akan Datang ke Rumah

Beberapa beranggapan, dengan dijemput itu, tali silaturakhim semakin menguat. Ada kontak langsung antar anggota satu dengan anggota lainnya.

"Meski juga ada rekening, tapi anggota banyak yang memilih sistem jemput," ujar Bashori.

Penjemput sumbangan di Roty juga merupakan anggota sukarela yang memberikan waktunya.

Sumbangan tidak dipatok

Jumlah uang sedekah titipan itu tidak ada aturan batasannya. Semua tergantung donatur dalam memberikan sedekahnya. Bahkan, hanya dengan uang sebesar Rp 5.000 juga sudah bisa berpartisipasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com