Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Terorisme, Jabar Manfaatkan Teknologi Informasi

Kompas.com - 14/05/2018, 23:57 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya untuk mengantisipasi aksi terorisme seperti yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Salah satu caranya dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sebab, pembangunan TIK sangat penting, di antaranya pemasangan Closed-Circuit Television Camera (CCTV).

"Pemerintah bisa memantau aktivitas sosial masyarakat melalui pendekatan teknologi video (CCTV). Ini merupakan bagian dari upaya preventif," ujar Kadiskominfo Jabar Hening Widiatmoko di Gedung Sate, Senin (14/5/2018).

Dia menjelaskan, kamera video bisa menjadi dokumentasi otentik untuk membantu penegak hukum. Ini akan menjadi bukti untuk menjerat para pelaku terorisme.

"Video gerak-gerik juga bisa dianalisa untuk mengetahui motif para pelaku terorisme. Bahkan bisa memperkirakan target pelaku selanjutnya," kata dia.

Baca juga: Tetangga Sempat Curiga, Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya Bawa Ransel Besar

Pihaknya berharap, peran aktif masyarakat untuk melaporkan kepada pemerintah dan kepolisian jika ada kegiatan yang mencurigakan. Termasuk konten provokasi dalam jejaring media sosial.

Menurutnya, medsos sangat rentan digunakan sebagai media untuk menyebarkan paham radikalisme. Untuk itulah, pihaknya akan lebih gencar mensosialisasi bahaya terorisme dan hoaks.

"Harus selalu waspada karena medsos sering dipakai untuk mengajak aksi radikal dan menciptakan bibit terorisme. Bisa melapor ke kelompok informasi masyarakat (KIM) yang dikelola Kemenkominfo," beber Hening.

Direktur Utama PT Jabar Telematika Aliyas menambahkan, TIK yang ada dalam konsep smart city bisa menjadi solusi preventif persoalan keamanan.

Pengoperasian CCTV menjadi salah satu bentuk aplikasinya, dengan memberikan keuntungan bagi pemerintah memantau dan mencegah kejadian yang bisa berakibat korban jiwa seperti tindakan terorisme.

Baca juga: Pelaku Bom Mapolrestabes Surabaya Sempat Mampir Jemput Anak di Rumah Ibu

“CCTV itu bisa jadi sensor terutama di perbatasan kabupaten/kota. Kalau ada smart CCTV kita bisa melihat pergerakan manusia atau segala sesuatu yang janggal," tuturnya.

"Ini bisa secara preventif dilakukan melalui command center kabupaten/kota. Ini cara deteksi tingkat preventif tindakan terorisme,” paparnya.

Untuk membangun jaringan serat optik demi smart city ini, Pemprov Jabar menyiapkan anggaran Rp 500 miliar.

Infrastruktur jaringan serat optik yang akan dibangun sepanjang 3.000 kilometer di ruas jalan milik provinsi untuk kebutuhan 27 kabupaten/kota sampai 5 tahun ke depan.

“Kami mulai pembangunannya Juni nanti, kami bagi ke dalam 400 kilometer pertama,” katanya di Workshop Smart City di Bandung, Senin (14/5).

Menurut dia, target 3.000 kilometer ini dibagi setiap tahun sepanjang 400 kilometer dengan kebutuhan anggaran awal sebesar Rp 500 miliar. Target ini datang dari hasil details engineering design (DED) Diskominfo Jabar.

“Investasinya karena kami BUMD, maka punya keleluasan cari investor. Kami memastikan ini feasible dan layak,” tuturnya.

Kompas TV Kapolda Jawa Timur Irjen Mahfud Arifin menyebutkan tidak ada tanda ancaman sebelum terjadi ledakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com