SURABAYA, KOMPAS.com — Seorang kakek datang dari Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, Jawa Timur, ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Minggu (13/5/2018) siang, pascaledakan bom di gereja itu pada Minggu pagi.
Dia datang tergesa-gesa dan langsung mendatangi petugas polisi yang berjaga di lokasi.
"Saya baca di berita tadi, katanya ada tiga korban. Mereka anak-anak atau dewasa? Cucu saya Nilson di sana tadi," katanya kepada petugas dengan suara bergetar.
Baca juga: Selamat Jalan Evan, Bocah 11 Tahun Korban Ledakan Bom Gereja Santa Maria
Ketika petugas mencoba menenangkannya dengan memberi minum, dia seperti kesusahan dengan tangan bergetar pula.
"Cucu saya ada kebaktian remaja di sana," ungkapnya.
Pria itu mencoba berkali-kali menelepon. Tapi panggilannya tak kunjung dijawab.
"Bapak tenang saja. Semua jemaat sudah diamankan di tempat yang aman. Mereka sudah tidak di gereja. Kami (petugas) di sana sudah menenangkan mereka," kata seorang petugas polisi perempuan.
Baca juga: Cerita Juru Parkir GKI Surabaya, Lihat Wanita dan 2 Anak Pakai Rompi Sebelum Ledakan
Sang kakek mulai bisa tenang. Dia duduk di pinggir jalan untuk menenangkan diri.
"Saya dari Gereja Oikumene langsung ke sini setelah mendengar kabar ada bom," ungkapnya.
Polisi berjanji memberikan informasi mengenai cucunya menyusul.
Sebelumnya diberitakan, ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gerja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno. Hingga pukul 11.00 WIB tadi, setidaknya ada 10 orang tewas dan puluha luka-luka.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cari Cucunya yang jadi Korban Bom, Pria ini Gemetar saat Datangi Gereja Kristen Indonesia