BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1 Ridwan Kamil mengunjungi Hasanudin, remaja penderita gizi buruk dan busung lapar di Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (11/5/2018).
Pria yang akrab disapa Emil ini datang dengan membawa serta tenaga medis. Setelah melihat langsung kondisi Hasanudin yang lemah dan tidak sesuai dengan kondisi remaja seusianya, Emil mengaku sangat prihatin.
“Melihat kondisi seperti ini saya sangat sedih. Ternyata di Jawa Barat masih ada yang busung lapar. Untuk anak seusianya beratnya seharusnya 50 kilogram, tapi sekarang cuma 20 kilogram. Artinya seumur hidupnya tidak terperhatikan,” kata Emil seusai kunjungan, Jumat siang.
Emil mengaku memiliki solusi untuk menangani gizi buruk. Menurut dia, solusi tersebut sudah berhasil menuntaskan masalah gizi buruk dalam kepemimpinannya di Kota Bandung.
Baca juga : Derita Gizi Buruk, Usia 18 Tahun Bobot Hasanudin hanya 20 Kilogram
“Kalau di Bandung kita ada program ojek makanan balita (Omaba). Jadi negara menyiapkan makanan bergizi kemudian dikirim lewat motor ke rumah warga yang mengalami gizi buruk dua kali sehari. Saya pastikan ini akan jadi solusi di Jawa Barat,” ujarnya.
Solusi lainnya, lanjut Emil, adalah memberikan pelatihan kepada kepala desa atau lurah, untuk melakukan pelaporan dan pendataan kesehatan masyarakat secara online. Dengan sistem tersebut, Emil memastikan pertolongan pemerintah kepada masyarakat bisa cepat.
“Jadi teknoligi dipakai untuk memonitoring kesehatan warga. ini sudah dibuktikan di Bandung dan tidak ada lagi anak busung lapar,” tandasnya.
Baca juga : Sempat Alami Gizi Buruk, Bayi Vania Kondisinya Membaik dan Dapat Perhatian Khusus Dinkes Batam
Diberitakan sebelumnya, seorang remaja bernama Hasanudin, warga Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menderita busung lapar akibat gizi buruk dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.
Hasanudin sebenarnya sudah berusia 18 tahun. Namun, lantaran menderita busung lapar, tubuhnya terlihat seperti anak kecil berusia 10 tahun. Meski mampu berdiri dan berjalan, tubuh Hasanudin tampak sangat rapuh dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidur-tiduran.
Hasanudin sebenarnya bukan orang desa Cadasmekar, selama ini dia tinggal bersama ibunya yang bernama Emah dan ayahnya yang bernama Ujib di kampung Nagrag, Desa Sukasari, salah satu desa terpencil di Kabupaten Purwakarta.
Baca juga : Mensos: Proyek Infrastruktur di Papua Permudah Atasi Masalah Gizi Buruk
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.