SEMARANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah mengumumkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2018.
Dua pasang calon baik gubernur maupun wakil gubernur sebelumnya telah melapor harta kekayaan saat hendak mendaftar di KPU.
Setelah dilakukan verifikasi, LHKPN para calon akhirnya diumumkan dalam kegiatan deklarasi LHKPN di Semarang, Selasa (8/5/2018).
Ketua KPU Jateng Joko Purnomo membacakan daftar harta kekayaan para calon. Harta pasangan nomor urut 1 Ganjar Pranowo sebesar Rp 6,7 miliar.
Baca juga : Kampanye Terbuka, Ganjar Melompat dari Panggung ke Kerumunan Massa
Jumlah itu naik hampir dua kali lipat dari laporan LHKPN terakhir yang dilakukan 2014 lalu.
Kala itu, Ganjar memiliki harta sebanyak 3.793.595.672. "Harta Pak Ganjar total Rp 6,7 miliar," ujar Joko.
Sementara wakilnya Taj Yasin dideklarasikan mempunyai harta Rp 3,06 miliar.
Harta kekayaan calon pasangan nomor urut 2, Sudirman Said dan Ida Fauziyah juga diumumkan. Calon gubenur Sudirman Said mengantongi kekayaan sebesar Rp 4,6 miliar.
Harta Sudirman naik sedikit dari laporan LHKPN terakhir pada 6 Oktober 2016. Kala itu, ia mengantongi harta sebesar Rp 3.813.472.050.
Sementara pasangannya Ida Fauziyah mempunyai harta paling banyak. Dia dideklarasikan mempunyai harta Rp 19,8 miliar.
Baca juga : Sudirman Said Kritik Ganjar soal Penurunan Angka Kemiskinan di Jateng
Jumlah kekayaan Ida naik signifikan bahkan empat kali lipat dari harta yang dilaporkan terakhir pada 23 Oktober 2014.
Kala itu, harta Ida tercatat sebanyak Rp 5.061.599.605.
Penasehat KPK Tsani Annafari menjelaskan, laporan harta kekayaan diperlukan untuk menunjukkan transparansi para calon kepala daerah.
Soal kebenaran data kekayaan, dirinya menyerahkan ke publik untuk melakukan pengawasan.
"Kalau gak jujur, maka jangan dipilih. Kalau itu (LHKPN) sudah dideklair dan jika itu salah, maka menjadi kebohongan publik," ujar Tsani.