Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelisik Kerusakan Sungai Citarum terhadap Pembangkit Listrik

Kompas.com - 27/04/2018, 14:13 WIB
Dendi Ramdhani,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

Kompas TV Di Bandung, Jawa Barat, Basarnas, mencoba menyulap air Sungai Citarum di lokasi banjir, jadi air yang layak pakai.

Namun, Buyung menegaskan, upaya itu tetap tak mengubah kualitas air Citarum yang memiliki polutan melewati ambang batas alias tak layak bagi sumber air minum, bahkan untuk sektor perikanan.

"Tapi air yang tersaring itu tetap tidak layak. Masuk kategori buruk dan tak layak minum dan untuk perikanan," kata Buyung.

Buyung menambahkan, PLTA sebagai pembangkit energi terbarukan akan semakin menempati posisi strategis di masa depan seiring dengan berkurangnya bahan bakar fosil.

Sustainability Waduk Saguling dan suplai energi primernya selayaknya mulai menjadi perhatian banyak kalangan.

Dalam kegiatan itu, jajaran TNI mengerahkan sekitar 300 personel untuk membersihkan Sektor 9 Waduk Saguling selama tiga hari ke depan.

"Target hari ini semaksimal mungkin sampahnya (di Sektor 9) kami angkat semua. Sampai detik ini, sampahnya tidak seperti awal karena memang walaupun Dansektor belum dikasih kekuatan, tapi sudah bisa berbaur dengan masyarakat untuk mengangkut sampah permukaan," kata Aster Kasdam III/Siliwangi Kolonel Inf Adri Koesdyanto.

Selain pembersihan sampah, Adri mengatakan, dalam penelusurannya masih banyak pabrik yang kedapatan membuang limbah berbahaya langsung ke Sungai Citarum.

"Sampai detik ini limbah pabrik masih ada dibuang. Kami sudah bekerja sama dengan Polda dan Lingkungan Hidup untuk selalu patroli. Bahkan kemarin di Sektor 21 ada anggota kami cek ke lokasi salah satu perusahaan, kemudian malam harinya kakinya gatal, lokasinya di Cimahi. Anggota kami sudah dibawa ke RS Dustira dan sudah kami laporkan ke Krimsus Polda Jabar. Hari ini akan menuju ke TKP," jelasnya.

Baca juga: Dukung Citarum Harum, Gabungan Komunitas di Karawang Tanam 1.000 Bambu dan Tebar Ikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com