Ledakan Sumur Minyak di Aceh Timur, Ini Penjelasan Pertamina

ACEH TIMUR, KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) menyebutkan, ledakan sumur minyak di Desa Pasi Putih, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (25/4/2018) sekitar pukul 01.30 WIB, merupakan pengeboran ilegal (illegal driling).

Pernyataan itu disampaikan Vice President Communication and Relation PT Pertamina (Persero) Adiatma Sarjito melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com.

“Kami turut prihatin atas kejadian ini dan menyesalkan masih terjadinya kegiatan illegal drilling,” sebut Adiatma.

Pertamina EP, sambung Adiatma, membantu penanganan kebakaran dan ledakan di lokasi illegal drilling tersebut.

Baca juga: Sumur Minyak di Aceh Timur Meledak, 10 Orang Tewas

"Illegal drilling dilakukan di lapangan yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD). Kegiatan illegal drilling yang tidak memenuhi standard operation procedure dalam kegiatan pengeboran minyak sangat berisiko tinggi,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, 10 orang dilaporkan tewas, empat di antaranya belum diidentifikasi, 19 orang luka-luka, dan lima rumah terbakar di dekat lokasi kejadian.

Korban luka saat ini dibawa ke RSU Zubir Mahmud, RS Graha Bunda, RSU Sultan Abdul Azis Syah, dan RSU SAAS Peureulak, Aceh Timur.

Penanganan korban yang memerlukan perawatan intensif dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Langsa, Kota Langsa.

Baca juga: Selain Korban Tewas, Ledakan Sumur Minyak di Aceh Timur Akibatkan 19 Orang Luka dan 5 Rumah Terbakar