Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tolong Saya, Pak, Saya Tidak Kuat Lagi"

Kompas.com - 19/04/2018, 22:29 WIB
Hadi Maulana,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - "Tolong saya, Pak. Tolong, saya sudah tidak kuat lagi," kata Ella Sari sambil merintih kesakitan saat akan dievakuasi menuju ambulans.

Ella Sari (25) adalah satu dari 106 korban kecelakaan di perairan Batu Putih, Johor, Malaysia, Kamis (19/4/2018) sekitar pukul 02.53 LT waktu setempat.

Ella, begitu sering disapa, merupakan satu dari dua korban yang saat ini dalam kondisi hamil muda, yakni 2 bulan.

Sebelumnya Ella sempat mendapatkan perawatan dari tim medis KKP, tetapi belakangan kondisi Ella terus menurun hingga akhirnya dilarikan ke Rumas Sakit (Rumkit) Bhayangkara Polda Kepulauan Riau (Kepri) untuk mendapatkan perawatan medis.

Saat dilakukan penyelamatan, kondisi Ella memang sudah terlihat menurun. Bahkan saat dilakukan evakuasi dari KP Baladewa menuju bus, Ella sempat dipapah karena tidak kuat lagi berjalan.

Hingga akhirnya dia didorong menggunakan tempat tidur ambulans karena kondisinya yang terus memburuk dan sangat lemas.

Baca juga: Penumpang Kapal yang Tenggelam di Batu Putih Ternyata Berjumlah 106 Orang dan TKI Ilegal

"Korban ini tengah hamil 2 bulan. Kondisinya sangat lemas. Makanya langsung kami infus dan kami larikan ke Rumkit Bhayangkara," kata Romer, dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas I Batam.

Romer mengaku tidak saja Ella, terdapat juga satu korban lainnya yang dalam kondisi hamil.

"Korban yang dalam kondisi hamil satunya bernama Yuni. Namun, Yuni kehamilannya masuk kondisi 4 bulan," ungkap Romer.

Berbeda dengan Ella, Romer mengatakan, kondisi Yuni jauh lebih baik dari kondisi Ella.

Bahkan Yuni tidak perlu diberikan cairan infus untuk pemulihannya setelah terapung selama 6 jam di tengah laut.

"Kondisi Yuni masih stabil sehingga tidak perlu mendapatkan penanganan medis yang serius. Kalau Ella sudah sangat sangat menurun staminanya," jelas Romer.

Baca juga: Kapal yang Saya Tumpangi Tidak Terbalik, Hanya Kehabisan Bahan Bakar

Selain Ella dan Yuni, terdapat 20 korban perempuan lainnya beserta 4 orang anak. Mereka langsung dibawa ke Mako Ditpolairud Polda Kepri di Sekupang, Batam, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui mereka adalah TKI ilegal yang hendak pulang ke kampung halaman melalui jalur Batam.

Mereka pulang melalui bantuan tekong TKI dengan jumlah bayaran bervariasi, mulai dari 1.100 - 1.500 ringgit Malaysia.

Namun, setibanya di perairan Batu Putih, Johor, Malaysia, perahu pancung yang ditumpangi mereka kehabisan bahan bakar, hingga membuat mereka terapung selama 6 jam dengan kondisi angin laut yang cukup dingin.

Kompas TV Korban hilang perahu tenggelam di Pulau Sapeken Sumenep Jawa Timur ditemukan meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com