Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Lansia yang Anaknya "Down Syndrome" Akan Dapat Rumah Baru

Kompas.com - 19/04/2018, 18:51 WIB
Dani Julius Zebua,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Hernowo (60) dan Kamilah (61), suami istri lanjut usia yang anaknya mengalami down syndrome, akan memiliki rumah baru.

Mereka akan mendapatkan rumah yang dibangun dengan menggunakan dana yang sudah terkumpul lewat Kitabisa.com.

Suatu perusahaan asal Salatiga, Jawa Tengah, akan memimpin pembangunan rumah bagi keluarga Hernowo ini.

Rencananya, mereka akan membangun sebuah rumah baru berdinding batu seluas 45 meter persegi, terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan satu dapur.

“Kami sudah melakukan komunikasi dengan penggalang dana. Sekarang semua masih proses sampai akhirnya pembangunan dimulai,” kata Isnadi, perwakilan dari perusahaan tersebut, Kamis (19/4/2018).

Baca juga: Perjuangan Lain Suami Istri Lansia Selain Antar Anaknya yang Down Syndrome dengan Ontel ke SLB

Keluarga Hernowo tadinya tinggal di sebuah rumah warisan orangtuanya di Dusun Anjir, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta.

Lebar rumah itu sekitar 12 meter di atas tanah seluas 2.500-an meter persegi. Dinding rumahnya dari kayu yang sudah lapuk dan anyaman bambu.

Apalagi dapurnya, banyak sekali celah lebar pada dinding karena terpasang tidak rapat. Gentengnya juga lapuk, lantainya masih berupa tanah.

Rumah mereka jauh dari tetangga, berada di antara kebun tak terawat yang tumbuh layaknya hutan. Orang terdekat dari tempat tinggal mereka hanya sepupu dekat Hernowo yang jaraknya 100 meter.

Hernowo, Kamilah, dan Wahyu akan mendapat rumah baru yang berada tidak jauh jaraknya dari rumah lama itu.

“Senang. Saya mau (bila dibangunkan rumah),” kata Kamilah pada kesempatan yang berbeda. Ia merasa gembira ketika mendengar rencana akan menempati rumah baru.

Hernowo hanya mengangguk ketika mengetahui rencana pembangunan rumah baru.

Baca juga: Lansia dengan Anak Down Syndrome Dapat Bantuan Kambing dari Komunitas Pesepeda

Rajin antar anak ke sekolah

Hernowo dan Kamilah merupakan sepasang lansia yang tidak absen mengantar anak mereka, Wahyu Heri Setiawan (13), menggunakan sepeda ontel ke Sekolah Luar Biasa Negeri 1 di Desa Gotakan di Kecamatan Panjatan.

Ketiganya menaiki sepeda ontel demi menempuh belasan kilometer dari rumah ke sekolah.

Usaha mereka menyekolahkan Wahyu dilakukan di tengah-tengah kesibukan mencari rumput pakan kambing dan kayu bakar.

Mereka tidak bekerja ataupun mencari nafkah yang semestinya selama mengantar anak itu. Mereka mendapat penghasilan rutin dari usaha menitip daun pisang dan daun pepaya ke beberapa tempat di sepanjang jalan selagi mengantar Wahyu sekolah.

Upaya ini tidak sia-sia. Wahyu mengalami banyak kemajuan sepanjang di sekolah, sekalipun ada saja muncul sikap kekanak-anakan, seperti kebanyakan anak masih kecil.

“Tapi pun (sudah) banyak kemajuan,” kata Kamilah.

Baca juga: Donasi untuk Pasutri Lansia yang Anaknya Down Syndrome Berjumlah Total Rp 209,9 Juta

Bantuan dari para dermawan

Semangat mereka membangkitkan belas kasih pembaca Kompas.com dan banyak dermawan lain di negeri ini.

Mereka menggalang dana melalui Kitabisa.com untuk memberi sumbangan bagi keluarga ini.

Para donatur mengharapkan uang itu bisa dipakai untuk membangun rumah, membelikan kendaraan roda dua, atau pemberdayaan Hernowo sekeluarga.

Penggalangan dana hanya berlangsung 4 dari 15 hari yang dijadwalkan. Awal April 2018, penggalangan dana ditutup.

Sekalipun hanya sebentar, dana yang terkumpul melampui target hingga sejumlah Rp 210 juta.

Sampai saat ini, rumah yang akan dibangun rencananya seluas tipe 45. Isnadi mengatakan, mereka memerlukan waktu hingga pertengahan tahun untuk pembangunan ini.

Mereka juga berniat merekrut warga Dusun Anjir yang memiliki kemampuan pertukangan untuk bergabung dalam pembangunan rumah itu.

“Kami rekrut warga yang memiliki keahlian atau tukang bangunan,” ujar Isnadi.

Kepala Dusun Anjir, Saifudin, mengatakan, warga sejatinya mendukung upaya ini.

“Kami berterima kasih warga kami dibantu. Ada banyak warga yang bisa diajak kerja sama untuk pembangunan rumah nanti,” ucap Saifudin.

Baca juga: Hidup Suami Istri Lansia dan Anaknya yang Down Syndrome Berubah, Banjir Tamu hingga Sering Shooting

Kompas TV Sepasang suami istri di Kulon Progo Yogyakarta harus berjuang setiap hari untuk mengantar anaknya yang menderita "down syndrome" untuk pergi ke sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com