Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hengki, Pembunuh Sopir Taksi Online dan Surat Cinta Terakhirnya

Kompas.com - 13/04/2018, 13:10 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pelarian Hengki Sulaiman (20) sebagai dalang atas kasus perampokan disertai pembunuhan yang menyebabkan Tri Widyantoro (44) sopir Go-car akhirnya berakhir, setelah satu butir peluru petugas bersarang di dadanya.

Di balik kesadisan Hengki, ternyata pemuda yang kesehariannya bekerja sebagai petani di Desa Lalan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan ini, meninggalkan kisah cinta yang mendalam.

Dari jasad tersangka, petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel menemukan selembar kertas, bertuliskan tangan yang diduga dari kekasih Hengki.

Dalam surat tersebut, si wanita inisial DS menyampaikan perasaannya sejak kasus Hengki mencuat dan dinyatakan sebagai DPO oleh Polda Sumatera Selatan.

(Baca juga : Keluarga Korban Penasaran dengan Wajah Pembunuh Sopir Taksi Online )

DS pun harus mengakhiri hubungan mereka di tengah kasus yang sedang membelit kekasihnya tersebut. Berikut isi surat cinta dari kekasih Hengki :

"Assalamualaikum wr.wb

Dear mas Hengki Sulaiman

Tak ada kata-kata indah yang mampu ku goreskan melalui tinta biru ini. Hari demi hari ku slalu mencoba untuk slalu memahami semua sifat dan sikapmu sayangku, namun apala daya aku hanya seorang wanita biasa yang kotor yang takkan pernah pantas untuk hadir ditengah-tengah keluargamu yang begitu bahagia dan damai sebelum aku hadir dalam kehidupanmu sayangku.

Sayang mungkin kita akhiri hubungan ini, biar tak ada lagi yang tersakiti karena kita sayang, dan ini semua yang terbaik untuk kita dan semua orang.

Maafkan aku sayangku bila ku harus pergi jauh darimu, dan biarkan aku pergi dengan membawa semua kenangan manis tentang kita. Semoga suati hari nanti kau menemukan sosok wanita yang lebih dariku yang dapat mengerti semua tentangmu. Dan sosok wanita yang di idamkan oleh kedua orang tuamu sayangku.

Maafkan aku sayangku, ini yang terbaik untuk kita.

Terimakasih kau telah memberikan aku cinta yang begitu besar dan tulus.

Terimakasih bila slama ini kau tlah setia mendampingiku dengan kebahagian dan kenangan indah bersama akan selalu bersamaku.

Kutitipkan Al-quran ini padamu. Aku sangat mencintai dan menyayangimu. Sampai jumpa lagi sayangku.

Salam manis dari kasihmu yang tercinta "

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, surat cinta terakhir kekasih Hengki ini ditemukan di dalam kantong celana pelaku ketika digeladah.

Dari tulisan surat yang ditujukan itulah, petugas meyakini jika itu adalah Hengki yang telah mengubah nama sebagai Hendrik saat pelarian ke Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

"Dari foto, foto copy KTP dan surat cinta ini kita yakini ini adalah Hengki," kata Zulkarnain, Jumat (13/4/2018).

(Baca juga : Lagi, Polisi Tembak Mati Pembunuh Sopir Taksi Online di Palembang )

Selama pelarian, Hengki tinggal di rumah seseorang yang baru dia kenal. Di sana, pemuda ini bermaksud hendak bekerja di sebuah toko.

Pemilik rumah ternyata lebih dulu curiga atas kedatangan Hengki. Tanpa diketahui, Hengki difoto untuk mengantisipasi jika ada aksi kejahatan yang dilakukan pemuda asal Kabupaten Banyuasin, Sumsel tersebut.

"Pemilik rumah juga mendokumentasikan foto-foto Hengki, karena sudah curiga. Tapi foto itu tidak disebar ke medsos, hanya Hengki sendiri yang mempostingnya ke facebook sehingga berhasil kita lacak," ujar Zulkarnain.

Kompas TV Para sopir online ditangkap setelah dilaporkan perusahaan Grab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com