Di ujung pertemuan, Beckham memberi semangat kepada Sripun untuk tidak berhenti belajar dan juga mengampanyekan anti-perundungan.
Semangat itu ditularkan Beckham dengan bercerita soal masa kecilnya yang pernah mengalami perundungan dari tetangga soal impian menjadi pemain bola.
Beckham lalu membuktikan bahwa cibiran tetangganya tidak terbukti. Dia lalu bekerja keras hingga mampu menembus skuat Manchester United.
"Beckham cerita waktu kecilnya, dia punya cita-cita tinggi ingin jadi pemain bola. Lalu, dibilangin tetangga saat usia 14 tahun enggak bisa. Lalu, dia membuktikan bisa jadi pemain bola," ucap Sripun saat ditemui Kompas.com di sekolahnya, Rabu (28/3/2018).
(Baca juga: Kisah Mas Rinto, Tukang Bakso Berdasi yang Terinspirasi James Bond)
Sama dengan Sripun, Ego juga merupakan agen perubahan program anti-perundungan di sekolah mereka.
Kepala SMPN 17 Semarang Hariyanto mengatakan, Sripun dan Ego adalah dua anak yang aktif dalam program anti-perundungan di sekolah yang dikembangkan bersama Unicef. Sripun menjadi pemimpin tim.
Hariyanto yakin, kedatangan Beckham ke sekolahnya memberi semangat dan kepercayaan diri yang lebih kepada para siswanya. Apalagi, menurut dia, Beckham sangat ramah dan mau bermain dengan anak-anak.
“David terlibat ikut anak. Kami guru di luar dan tidak ikut campur. Ada 40 anak agen perubahan, nyanyi, berdiskusi. Dia (Beckham) betul-betul masuk dalam acara itu dan menikmati. Habis itu, dia lihat anak main sepak bola, dia ikut bermain,” ujar Hariyanto.
Pihak sekolah juga tahu, Beckham mendatangi rumah Sripun dan Ego. Namun, mereka tidak ikut.
Hariyanto berharap agar kedatangan Beckham mampu menumbuhkan sikap positif tidak hanya bagi siswanya, tetapi juga siswa di seluruh Indonesia, untuk melawan perundungan sehari-hari.
“Orang hebat seperti Beckham saja peduli pada bullying. Masa kita tidak,” ucapnya.