Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sripun Ajari Bahasa Jawa hingga Bikin David Beckham Tertawa (2)

Kompas.com - 29/03/2018, 08:20 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Di ujung pertemuan, Beckham memberi semangat kepada Sripun untuk tidak berhenti belajar dan juga mengampanyekan anti-perundungan.

Semangat itu ditularkan Beckham dengan bercerita soal masa kecilnya yang pernah mengalami perundungan dari tetangga soal impian menjadi pemain bola.

Beckham lalu membuktikan bahwa cibiran tetangganya tidak terbukti. Dia lalu bekerja keras hingga mampu menembus skuat Manchester United.

"Beckham cerita waktu kecilnya, dia punya cita-cita tinggi ingin jadi pemain bola. Lalu, dibilangin tetangga saat usia 14 tahun enggak bisa. Lalu, dia membuktikan bisa jadi pemain bola," ucap Sripun saat ditemui Kompas.com di sekolahnya, Rabu (28/3/2018).

(Baca juga: Kisah Mas Rinto, Tukang Bakso Berdasi yang Terinspirasi James Bond)

Duta Kehormatan UNICEF David Beckham tertawa bersama Sripun (15) di dekat rumahnya di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 27 Maret 2018. Sripun diunjuk oleh lingkungannya untuk menjadi agen perubahan dan berpartisipasi dalam program anti-bullying yang diinisiasi UNICEF.dok. UNICEF/Indonesia/Modola Duta Kehormatan UNICEF David Beckham tertawa bersama Sripun (15) di dekat rumahnya di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 27 Maret 2018. Sripun diunjuk oleh lingkungannya untuk menjadi agen perubahan dan berpartisipasi dalam program anti-bullying yang diinisiasi UNICEF.
Setelah puas mengobrol di rumah Sripun, Beckham menuju rumah Ego Krisna Yulianto, salah satu siswa SMPN 17 lainnya di wilayah Pancursari, Tembalang.

Sama dengan Sripun, Ego juga merupakan agen perubahan program anti-perundungan di sekolah mereka.

Kepala SMPN 17 Semarang Hariyanto mengatakan, Sripun dan Ego adalah dua anak yang aktif dalam program anti-perundungan di sekolah yang dikembangkan bersama Unicef. Sripun menjadi pemimpin tim.

Hariyanto yakin, kedatangan Beckham ke sekolahnya memberi semangat dan kepercayaan diri yang lebih kepada para siswanya. Apalagi, menurut dia, Beckham sangat ramah dan mau bermain dengan anak-anak.

“David terlibat ikut anak. Kami guru di luar dan tidak ikut campur. Ada 40 anak agen perubahan, nyanyi, berdiskusi. Dia (Beckham) betul-betul masuk dalam acara itu dan menikmati. Habis itu, dia lihat anak main sepak bola, dia ikut bermain,” ujar Hariyanto.

Pihak sekolah juga tahu, Beckham mendatangi rumah Sripun dan Ego. Namun, mereka tidak ikut.

Hariyanto berharap agar kedatangan Beckham mampu menumbuhkan sikap positif tidak hanya bagi siswanya, tetapi juga siswa di seluruh Indonesia, untuk melawan perundungan sehari-hari.

“Orang hebat seperti Beckham saja peduli pada bullying. Masa kita tidak,” ucapnya.

 

Duta Kehormatan UNICEF David Beckham tertawa bersama Sripun (15) dan temannya, Ego, di rumah nenek Ego di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 27 Maret 2018. Sripun diunjuk oleh lingkungannya untuk menjadi agen perubahan dan berpartisipasi dalam program anti-bullying yang diinisiasi UNICEF.dok. UNICEF/Indonesia/Modola Duta Kehormatan UNICEF David Beckham tertawa bersama Sripun (15) dan temannya, Ego, di rumah nenek Ego di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 27 Maret 2018. Sripun diunjuk oleh lingkungannya untuk menjadi agen perubahan dan berpartisipasi dalam program anti-bullying yang diinisiasi UNICEF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com