Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasabah BRI di Batam Kecewa, Pemblokiran Dilakukan di Waktu yang Salah

Kompas.com - 25/03/2018, 15:35 WIB
Hadi Maulana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Pemblokiran Kartu ATM yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendapatkan kecaman dan kekecewaan dari sejumlah nasabah. Terlebih di Batam, Kepulauan Riau, sejumlah nasabah Bank BRI menilai pemblokiran itu dilakukan di waktu yang salah.

"Kami dukung tindakan yang dilakukan oleh Bank BRI, tapi kenapa dilakukan saat hari libur seperti ini," kata Edo, salah satu nasabah yang dijumpai di Bank BRI Cabang Nagoya, Batam, Minggu (25/3/2018).

Menurut Edo, akibat dari pemblokiran ini, pihaknya dirugikan karena jadwal liburannya bersama keluarga terkendala.

"Saya sudah jauh-jauh hari mepersiapkan liburan ini bersama keluarga, tahunya malah seperti ini. Gara-gara ini, keluarga saya tinggal di hotel," ungkap Edo.

Baca juga : Penonaktifan Kartu ATM BRI untuk Nasabah yang Terindikasi Terkena Skimming

Edo mengakui layanan yang diberikan BRI sudah luar biasa, sebab saat libur seperti sekrang ini, BRI tetap membuka oprasionalnya hingga setengah hari. Namun tetap saja apa yang dilakukan ini sudah membuat ribet.

Senada diungkapkan Eko, nasabah lainnya yang menilai pemblokiran kartu ATM yang dilakukan BRI diwaktu yang salah.

"Kenapa harus hari Sabtu-Minggu, Kan ada hari lain," kata Eko.Kendati demikian, EKo mengaku tetap sabar meskipun antrian untuk penukaran kartu terbilang panjang.

"Terlanjur ikut antrian, ya saya ikuti saja lagi. Lagian besok-besok juga pasti antri, apalagi pemblokiran ini dilakukan berkala, pasti tidak ada sepinya," ungkapnya.

Baca juga : Nasabah BRI Mulai Terima SMS, Kartu ATM Tak Bisa Digunakan

Supervisor Layanan Kas BRI Cabang Nagoya, Nazmi Reflinda mengatakan pihaknya memang mengimbau kepada seluruh nasabah melakukan migrasi kartu debit untuk ATM dari teknologi pita magnetik ke teknologi chip.

Hal ini dilakukan demi memberikan keamanan bagi nasabah menyusul adanya tindak kejahatan skimming berupa pencurian informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu secara ilegal.

Dijelaskannya bahwa hal itu dilakukan secara bertahap, dan kebijakan ini merupakan berdasarkan intruksi dari BRI pusat. Hanya saja pihaknya mengaku belum bisa menyampaikan berapa banyak jumlah nasabah di Batam yang diminta untuk mengganti kartu dengan alasan keamanan tersebut. Karena selain Kantor Cabang BRI Nagoya, nasabah bisa melakukan pergantian di Kantor Cabang BRI Batam Centre.

"Hari ini saya tidak bisa menyampaikan secara detail, nanti akan disampaikan oleh pimpinan
hari Senin," kata Linda, Minggu (25/3/2018).

Baca juga : Meski Tak Terima SMS Notifikasi, Nasabah BRI Tetap Harus Ganti Kartu ATM

Notifikasi pemberitahuan akan terus dilakukan melalui SMS, layar ATM BRI, dan akun media sosial BRI. Melalui langkah itu BRI berharap kejadian yang tidak diinginkan tak terjadi kembali. Pada titik ini, sosialisasi terus dilakukan melalui pekerja BRI yang telah secara aktif memberitahukan kepada para nasabah sejak dua hari yang lalu.

Pada akhir pekan ini, unit kerja BRI tetap buka untuk melayani kebutuhan penggantian kartu nasabah. Karena itu nasabah bisa mendatangi kantor cabang terdekat untuk melakukan pergantian kartu ATM.

"Pihaknya juga menyakini bahwa teknologi chip akan lebih aman dari serangan kejahatan skimming. BRI terus berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik baik para nasabahnya. Kami hari Minggu juga tetap buka untuk memberikan pelayanan kepada para nasabah," jelas Linda.

Kompas TV Cegah Skimming, BRI Ganti Kartu ATM dengan Menggunakan Chip
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com