Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal Dunia, Polisi yang Tertimpa Beton Saat Selamatkan Korban Banjir Bandang

Kompas.com - 24/03/2018, 11:47 WIB
Junaedi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com – Aipda Nurman, anggota Satlantas Polres Mamuju Sulawesi Barat mengembuskan nafas terakhir, Sabtu (24/3/2018) pagi, setelah dua hari menjalani perawatan di rumah sakit Regional Makassar, Sulawesi Selatan.

Korban dirujuk ke rumah sakit di Makassar setelah tertimpa reruntuhan beton saat berusaha menyelamatkan salah satu karyawan perusahaan yang terperangkap banjir bandang di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (22/3/2018).

Jenazah korban rencananya akan diterbangkan dari Makassar ke rumah duka di Mamuju untuk dikebumikan pihak keluarga hari ini.

Melalui pesan singkat, Kapolres Mamuju AKBP Muh Rifai Arfan menyampaikan berita duka ini.

Inalillahiwainailaihirajiun.. telah berpulang ke rahmatullah angota kami alm. Aipda nurman. Mohon doanya semoga amal ibadah beliau diterima oleh allah swt&kel yg ditinggalkan diberi katabahan dan kesabaran amin...” demikian tulis Rifai, Sabtu.

(Baca juga: Tertimpa Tembok Saat Selamatkan Warga yang Terjebak Banjir, Seorang Polisi Kritis)

Rifai mengatakan, almarhum meninggal sekitar pukul 05.50 Wita. Korban mengalami mati batang otak akibat benturan reruntuhan bangunan saat berusaha megevakuasi salah satu warga di lokasi banjir bandnag.

Dia dirawat di RS Wahidin Makassar selama 2 hari setelah sempat dirawat selama beberapa saat di RS Mitra Manakarra Mamuju.

Sementara itu, di rumah duka, pihak keluarga sudah bersiap menyambut jenazah almarhum yang rencananya akan tiba pada sore ini. Keluarga sudah mendirikan tenda untuk menampung para pelayat atau keluarga yang datang.

Sebelumnya diberitakan, Aipda Nurman tertimpa reruntuhan tembok saat berjuang menyelamatkan seorang karyawan perusahaan yang terjebak banjir bandang di kantornya di Mamuju, Kamis lalu.

(Baca juga: Banjir Bandang di Mamuju, 3.267 Jiwa Terdampak, Rumah Hanyut Terseret Arus)

Nurman mengalami luka serius di kepala dan bagian kaki hingga tak sadarkan diri saat puluhan petugas dari TNI-Polri mengevekuasinya di tengah derasnya banjir bandang di Mamuju.

Proses evakuasi Nurman berjalan sulit lantaran petugas tak memiliki sarana evakuasi yang memadai. Dengan mengandalkan bentangan tali nilon, regu penyelamat melawan arus untuk mengevakuasi Nurman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com