Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Makassar Segera Deportasi Dua Pelaku Skimming ke Turki

Kompas.com - 22/03/2018, 13:29 WIB
Hendra Cipto,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar segera mendeportasi dua pelaku skimming ke negara asalnya di Turki. Kedua pelaku skimming ini dideportasi setelah menjalani masa hukuman 9 bulan di Lapas Kelas 1 Gunungsari, Makassar.

Kedua pelaku skimming yang akan dideportasi yakni Hayrullah Ceylan (39) dan Ismail Yoru (35). Keduanya ditangkap oleh aparat kepolisian Polrestabes Makassar pada Mei 2017.

Kepala seksi pengawasan dan penindakan Imigrasi Kelas 1 Makassar, Noer Putra Bahagia dalam keterangan persnya, Kamis (22/3/2018) mengatakan, kedua pelaku skimming ini telah menjalani hukumannya selama 9 bulan di Lapas Kelas 1 Makassar.

"Setelah bebas, kita langsung jemput keduanya untuk diproses deportasi ke negara asalnya di Turki. Kami sudah berkoordinasi dengan kedutaan Turki di Indonesia terkait rencana deportasi ini. Rencananya, Hayrullah akan dideportasi besok, Jumat (23/3/2018). Sedangkan Ismail akan dideportasi Senin (26/3/2017)," katanya.

(Baca juga : Dua Pelaku Skimming Asal Turki Akan Nikahi Gadis Indonesia )

Putra mengungkapkan, kedua pelaku skimming tersebut telah membobol 10 rekening nasabah bank di Makassar melalu ATM. Dalam aksinya, keduanya telah menggasak uang sebanyak Rp 140 juta.

"Mereka ini ahli teknologi. Mereka datang ke Indonesia hanya untuk membobol rekening-rekening nasabah bank. Mereka menilai, Indonesia tidak terlalu ketat pengawasan terhadap ATM. Berbeda dengan di negara mereka, semua ATM dijaga oleh security dan kamera pengintai CCTV," ungkapnya.

Setelah keduanya datang ke Indonesia secara terpisah, lanjut Putra, mereka lalu memesan alat skimming melalui belanja online di Thailand. Setelah alat tersebut tiba, mereka lalu merakitnya.

"Dengan mengunakan alat skimmer yang diletakkan pada ATM tempat masuknya kartu. Skimmer itu lalu mengambil data dari kartu ATM nasabah termasuk nomor PIN dan nomor kartu ATM. Selanjutnya, pelaku menaruh micro camera tepat di atas tombol pengimputan PIN," bebernya.

(Baca juga : Perbankan Indonesia Bebas Dari Skimming Ketika... )

Putra menambahkan, rata-rata ATM yang dibobol oleh kedua pelaku adalah Bank Mandiri Syariah dan BRI.

"Kedua pelaku pernah ke Malaysia, tapi tidak bisa beraksi karena pengawasan dan pengamanan ATM ketat. Makanya dia ke Indonesia beraksi," tambahnya.

Kompas TV Polisi kembali meringkus satu pelaku dari sindikat pembobol uang nasabah melalui modus skimming pelaku yang diringkus adalah warga negara Bulgaria.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com