Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Misteri Kematian Mantan Wakapolda Sumut: Silet, Racun Serangga, dan...

Kompas.com - 19/03/2018, 09:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Informasi yang saya dapatkan dari sumber di kepolisian menyebutkan, korban tidak terjun dari lantai 3. Bahkan, sebelum kematian, korban tidak pernah naik ke lantai 3 rumahnya.

Fakta ini menghapus dugaan bahwa korban bunuh diri dengan terjun dari lantai 3. Artinya, kematian terjadi di lantai 1.

Apakah korban melakukan bunuh diri di lantai 1? Sulit membayangkan kematian korban dilakukan karena bunuh diri.

Racun serangga ternyata hanya sampai mulut, tidak sampai masuk ke dalam lambung. Luka silet ternyata bukan penyebab kematian.

Lantas, apakah korban sengaja merusak tulang rusuknya sendiri hingga menusuk jantung? Bunuh diri yang amat rumit.

Kematian misterius mantan intelijen

Kematian dengan merusak tulang rusuk bukanlah hal yang mudah. Tulang rusuk adalah bagian tulang yang sangat kuat seperti halnya tulang tengkorak di bagian kepala.

Tuhan menciptakan tulang ini untuk melindungi bagian-bagian paling vital manusia seperti  otak, paru-paru, dan jantung.

Tulang ini hanya bisa rusak, patah, atau bahkan retak dengan benturan atau hantaman yang terjadi secara luar biasa.

Pertanyaannya, mungkinkah itu dilakukan korban seorang diri dalam keadaan masih sadar?  Sulit rasanya membayangkan hal ini.

Saya juga secara khusus mewawancarai keluarga korban, putra sulung Agus Samad, Timur Sasmita. Saya mengucapkan turut prihatin atas apa yang terjadi pada ayahnya.

Kepada saya secara eksklusif  yang juga akan ditayangkan di program Aiman hari Senin (19/3/2018) pukul 20.00 wib di Kompas TV,  Timur mengaku dimintai keterangan 3 sampai 4 kali oleh Polisi.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera mengakui bahwa sejauh ini polisi banyak meminta keterangan dari internal keluarga.

Polisi masih terus menyelidiki kasus yang misterius ini. Semoga segera terungkap. Kita tunggu.

Saya Aiman Witjaksono.

Salam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com