Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Anak-anak Menjadi Mekanik Dadakan di Tengah Banjir Mamuju

Kompas.com - 18/03/2018, 18:15 WIB
Junaedi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.comBanjir yang menggenangi sejumlah ruas jalan di Mamuju, Sulawesi Barat, justru membawa berkah bagi anak-anak setempat. 

Tak hanya bermain, anak-anak juga memanfaatkan situasi ini untuk menjadi mekanik dadakan.

Mereka menawarkan jasa perbaikan untuk para pengemudi yang motornya mogok karena banjir.

Hendra dan Aidil misalnya, sudah dua hari ini mereka menjadi mekanik dadakan selama sekolah diliburkan.

Baca juga: 4 Siswa dan 1 Guru Tewas Terseret Arus Sungai di Mamuju Tengah

Puluhan bocah jadi mekanik dadakan di Mamuju sullawesi barat. Mereka menawarkan jasa ke pengendara motor yang mogok di tengah banjirKOMPAS.Com Puluhan bocah jadi mekanik dadakan di Mamuju sullawesi barat. Mereka menawarkan jasa ke pengendara motor yang mogok di tengah banjir
Bermodalkan obeng dan sejumlah kunci pas, Hendra dan Aidil menawarkan jasa perbaikan motor

"Saya sudah dapat Rp 15.000. Kalau sudah diperbaiki motornya, saya minta Rp 5000," kata Hendra, di Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (18/3/2018).

 

Aidil dan Hendra menetapkan tarif Rp 5.000 untuk setiap kendaraan yang diperbaiki.

Baca juga: Pawai Ogoh-ogoh Sambut Nyepi Jadi Wahana Wisata Unik di Mamuju Tengah

Tak jarang pengendara motor memberikan uang lebih kepada mereka berdua. 

Bekerja sama

Hendra dan Aidil bekerja sama agar pekerjaan lebih mudah dan cepat ditangani. 

Saat Hendra membuka karburator untuk menguras air dalam mesin, Aidil bertugas membuka busi dan membersihkannya.

Hal itu dilakukan agar motor bekerja sempurna dan tidak mogok lagi.

Baca juga: Mamuju Utara Resmi Ganti Nama Jadi Kabupaten Pasangkayu

Puluhan bocah jadi mekanik dadakan di Mamuju sullawesi barat. Mereka menawarkan jasa ke pengendara motor yang mogok di tengah banjirKOMPAS.Com Puluhan bocah jadi mekanik dadakan di Mamuju sullawesi barat. Mereka menawarkan jasa ke pengendara motor yang mogok di tengah banjir
Seperti anak-anak lainnya, Aidil dan Hendra hanya berdiri di pinggiran lokasi banjir.

Saat pengendara nekat melintasi banjir dan mogok, para mekanik dadakan ini pun berlarian ke tengah banjir menawarkan jasa perbaikan.

Selain memperbaiki kendaraan, mekanik dadakan ini juga membantu mendorong motor yang terjebak banjir. 

Baca juga: Kisah Bocah 8 Tahun Selamatkan Adik yang Terkunci di Rumah Saat Banjir Bandang

Pemilik kendaraan juga memanfaatkan jasa anak-anak untuk memperbaiki motor mereka yang mogok.

Banjir di Mamuju

Ketinggian banjir yang menggenangi sejumlah ruas jalan di Kota Mamuju mencapai 1 meter.

Selain menggenangi sejumlah ruas jalan, banjir juga merendam sejumlah permukiman warga.

Salah seorang warga, Daeng Baking mengaku kesal karena banjir di Mamuju tak kunjung surut.

Baca juga: Jembatan Putus akibat Banjir di Bangka Barat Digantikan Jembatan Bailey

Puluhan bocah jadi mekanik dadakan di Mamuju sullawesi barat. Mereka menawarkan jasa ke pengendara motor yang mogok di tengah banjirKOMPAS.Com Puluhan bocah jadi mekanik dadakan di Mamuju sullawesi barat. Mereka menawarkan jasa ke pengendara motor yang mogok di tengah banjir
Selain curah hujan tinggi, banjir di Mamuju juga disebabkan penyempitan saluran dan kanal-kanal karena sedimentasi lumpur.

"Banjirnya susah surut. Kanal-kanal dan selokan yang tersumbat seharusnya diperlebar agar tidak banjir lagi," kata Daeng Baking. 

Warga berharap pemerintah responsif memperlebar saluran pembuangan di permukiman warga yang sering terendam banjir.

Kompas TV Beberapa kendaraan yang nekat melintas akhirnya mengalami mati mesin dan terendam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com