KULON PROGO, KOMPAS.com – Dua pelajar SMP hilang selagi sedang piknik di sebuah pantai wisata di Dukuh Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Yogyakarta.
Amar (15 tahun) dan Bagas (15), keduanya warga Kota Gede, Yogyakarta, hilang tak lama setelah bermain ombak laut pukul 11.00 WIB.
“Sampai sekarang kami masih belum menemukan keduanya. Tim bertahan untuk terus memantau sepanjang pantai,” kata Komisaris Polisi Setyo Hery Purnomo, Kepala Polisi Sektor Temon, Sabtu (17/3/2018).
"Kami masih menunggu bersama orang tua korban saat ini," kata Hery.
Baca juga : Wajah Pantai Baron Akan Berubah
Pantai di Pasir Mendit merupakan komplek wisata dengan obyek berupa hutan mangrove mini, anak sungai Bogowonto, tambak udang, dan berakhir di pantai yang elok. Semua potensi wisata di situ dihubungkan dengan jembatan panjang dari bambu dan kayu.
Pantai lebar pasir hitam merupakan bagian ujung dari komplek wisata. Di sana terdapat banyak gazebo untuk memandang laut bergelombang besar Samudera Hindia. Laut ini memang terkenal memiliki ombak yang ganas.
Banyak wisatawan lokal ke tempat ini. Termasuk rombongan Amar dan kawan-kawan. Hery mengungkapkan, rombongan Amar dkk terdiri dari 24 anak usia 13-15 tahun dari Kota Gede. Mereka adalah teman sepermainan dan teman ngumpul (berkumpul).
Tidak Pamit Orang Tua
Mereka telah merencanakan piknik sejak semula. Mereka patungan Rp 35.000 per orang untuk sewa bus ke MJAA dan lainnya.
Baca juga : Bus Terguling di Subang, Rombongan Baru Pulang Piknik dari Tangkuban Perahu
Mereka pergi piknik tanpa pamit pada orang tua. Setelah puas menikmati MJAA, mereka tiba di pantai. Sebagian berteduh di gazebo, beberapa yang lain mandi di pantai. Mereka tidak mengindahkan peringatan larangan berenang di pantai itu.
“Bahkan sudah diperingatkan sejak masuk kawasan,” kata Hery.
Naas bagi dua remaja itu. Amar dan Bagas terseret ombak ke tengah laut. Hingga kini, keduanya belum ditemukan. Tim SAR diperkuat polisi perairan terus melakukan pencarian hingga kini. Mereka mengawasi dari pantai hingga 3x24 jam.
“Ini pembelajaran kita bersama agar jangan terulang. Anak harus pamit orang tua untuk apapun. Bila ke pantai (Selatan), taati larangan dan tanda petugas,” kata Hery tegas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.