Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah di Sumedang Meluas, Ratusan Warga Diungsikan

Kompas.com - 01/03/2018, 06:45 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tingginya intensitas hujan di Jawa Barat beberapa waktu lalu mengakibatkan bencana alam di di beberapa titik. Salah satunya pergerakan tanah di Dusun Cimanintin Blok Babakan Sawah, Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Sumedang

Akibat kejadian ini, ratusan warga Dusun Cimanintin diungsikan ke pos komando yang berada di Balai Desa Cimanintin.

"Ini akibat curah hujan yang tinggi secara terus-menerus, pergerakan tanah ini mengancam rumah warga sekitar 60 KK atau 154 jiwa. Mereka sudah diungsikan ke tempat pengungsian," jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Ayi Rusmana yang dihubungi Kompas.com, Rabu (28/2/2018).

Mereka mengungsi ke lapang voli Desa Cimanintin dan rumah-rumah penduduk yang aman. Sedangkan barang-barang disimpan di gor desa tersebut. "Untuk posko berada di Balai Desa Cimanintin," jelasnya.

(Baca juga : Tertimpa Longsor, 2 Petani Hanyut di Sungai Kaliurang hingga Meninggal)

Ayi menjelaskan, pergerakan tanah terjadi di lahan 4 hektar yang dihuni 54 rumah pemukiman. "Sampai saat ini pergerakan tanah terus berlanjut, pada pukul 23.38 wib-03.20 WIB bergeser sekitar 100 cm," tuturnya.

Saat ini, kondisi rumah yang berdiri di lahan seluas 4 hektar tersebut mengalami kerusakan parah. Karenanya warga tinggal di posko bencana yang disediakan BPBD maupun rumah sanak saudaranya. 

Kepolisian dari Polres Sumedang yang meninjau lokasi mengimbau warga untuk waspada. Sebab cuaca yang tidak menentu serta tingginya curah hujan memungkinkan sewaktu-waktu terjadi longsor susulan.

Berdasarkan data BPBD Jabar, pada 21-23 Februari 2018, bencana juga sempat terjadi di tujuh daerah Jawa Barat, yakni Kota Bandung, Kabupaten Subang, Sumedang, Bandung, Cirebon, Kabupaten, dan Kuningan.

Kompas TV Batuan tebing sudah 3 hari menutupi jalur utama lintas provinsi di Ponorogo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com