Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Beradik Berkelahi di Kebun Cokelat gara-gara Warisan, Sang Adik Tewas

Kompas.com - 17/02/2018, 16:05 WIB
Hendra Cipto,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SINJAI, KOMPAS.com - Gara-gara perselisihan masalah harta warisan, Pasagu (51), warga Kampung Cammeru, Dusun Jekka, Desa Tale, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, membunuh adik kandungnya, Hatta (35) warga Desa Kaloling, Kabupaten Sinjai.

Kepala Satuan Reskrim Polres Sinjai AKP Sardan mengatakan, korban tewas dengan luka di lehernya.

Peristiwa pembunuhan adik dilakukan kakak kandungnya di lahan kebun cokelat yang harta warisan orangtuanya.

Sardan menjelaskan pembunuhan itu terjadi saat korban pulang dari sawah. Dia mengunjungi rumah orangtuanya. Selanjutnya, korban pergi ke kebun yang berada di belakang rumah dan menebang pohon cokelat.

Pelaku yang baru pulang di rumah orangtuanya itu mendapat informasi bahwa korban sedang berada di kebun. Pelaku pun pergi ke kebun dan mendapati korban sedang menebang pohon cokelat.

"Korban sempat dilarang menebang pohon cokelat oleh pelaku, namun malah marah. Katanya pelaku kepada korban, 'kalau kau benci kepada bapak yang sudah meninggal, jangan pohon cokelat yang jadi sasaran," kata Sardan mengutip pengakuan pelaku yang telah diperiksa oleh penyidik yang dikonfirmasi, Sabtu (17/2/2018).

Tak terima teguran itu, korban diam-diam mendekati pelaku dan mengayunkan parangnya. Namun pelaku berhasil menghindar dan memegang tangan korban. Di situlah, pelaku menebas leher korban menggunakan parang yang telah dibawanya dari rumah.

"Melihat korban tersungkur di tanah bersimbah darah, pelaku lalu meninggalkan lokasi kejadian. Namun pelaku berhasil ditangkap dan barang bukti parang telah disita polisi. Saat ini, polisi berupaya meredam situasi yang memanas agar tidak terjadi aksi balas dendam," ungkapnya.

Kompas TV Tarmuji adalah tersangka pembunuhan istri dan anak kandungnya di Brebes, Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com