Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penanganan Korban Kecelakaan Tanjakan Emen, 12 Jam Tanpa Henti

Kompas.com - 15/02/2018, 16:18 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kasubag Humas RSUD Subang Mamat Budirakhmat menceritakan bagaimana penanganan korban tewas dalam kecelakaan bus pariwisata di jalur Tanjakan Emen, Ciater, Subang, Sabtu (9/8/2018) sekira pukul 17.00 WIB.

Sebanyak 27 orang tewas dalam peristiwa naas tersebut. Para korban meninggal ini langsung dilarikan ke RSUD Subang malam itu juga. 

"Kedatangan pasien kecelakaan itu sangat banyak sekali, dan datang begitu cepat serta berbarengan," jelas Mamat yang dihubungi, Kamis (15/2/2018).

Melihat banyaknya korban, pimpinan RSUD memerintahkan seluruh petugas untuk membantu melakukan penanganan korban.

"Seluruh petugas dikerahkan. Direktur menginstruksikan semua jajaran terkait harus turun tangan untuk membantu pelayanan, baik yang sedang libur atau yang masuk," tuturnya.

(Baca juga : Korban Luka Kecelakaan Bus di Tanjakan Emen Masih Trauma )

Mamat menjelaskan, saat itu, setiap ambulan yang datang membawa dua korban tewas. Petugas pun langsung sigap membawa korban ke ruang mayat.

"Pada saat datang, para korban meninggal ini dalam kondisi apa adanya, karena tak ada kain di sekitar Subang. Sementara korban luka ringan diberikan pertolongan pertama di Puskesmas setempat kemudian dibawa ke RSUD Subang," jelasnya.

Para petugas, sambung Mamat, bekerja tanpa henti. Setelah beberapa jam korban berdatangan dan pertolongan pertama dilakukan, petugas akhirnya dapat beristirahat.

"Penanganan korban saat itu sampai 12 jam, saya saja lupa makan minum saat itu, karena korban terus berdatangan," jelasnya.

Usai korban datang, pihak kepolisian langsung menghubungi para keluarga korban yang langsung datang ke RSUD Subang. Tak sedikit keluarga korban yang menangis histeris hingga pingsan saat mengetahui hal tersebut.

"Ketika dalam pelaksanaan identifikasi mayat sama pihak kepolisian, kita butuh keluarga korban untuk menentukan dalam proses indetifikasi, apakah benar korban yang meninggal tersebut adalah keluarganya. Ketika datang banyak yang histeris,sampai pingsan," tuturnya.

(Baca juga : Manajemen PO Bus yang Terguling di Tanjakan Emen Subang Diperiksa )

Para korban meninggal telah diberikan kepada keluarga masing-masing untuk dilakukan pemakaman. Sedang untuk korban luka-luka telah dirujuk ke RS di Tanggerang Selatan. 

Sebelumnya diberitakan, bus pariwisata (Premium Class) Nopol F 7959 AA yang membawa 52 penumpang berangkat dari Ciputat, Jakarta, melewati Tol Cipularang.

Bus tersebut mampir untuk makan di daerah Tangkuban Perahu Lembang kemudian dilanjutkan turun ke Ciater melalui jalur Tanjakan Emen.

Namun dalam perjalanan bus mengalami kecelakaan dan sempat menabrak pengemudi kendaraan roda dua dan terguling di jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, atau Tanjakan Emen, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) sekira pukul 17.00 WIB.

Akibat kecelakaan itu, bus yang membawa 52 orang tersebut menewaskan 27 orang, 22 luka berat, dan 7 orang mengalami luka ringan.

Kompas TV 13 dari total 16 korban kecelakaan maut di Tanjakan Emen yang selamat kini masih dirawat di RSUD Tangerang Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com