Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Gizi Buruk, Unhas Kirim 19 Dokter Senior ke Asmat

Kompas.com - 03/02/2018, 20:31 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Universitas Hasanuddin (Unhas) kirim 19 dokter senior ke Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua untuk mengatasi masalah gizi buruk yang melanda suku Asmat.

Pengiriman tim dokter ini berbarengan pengiriman bantuan yang akan dilakukan, Senin (5/2/2018).

Kepala Unit Humas dan Protokoler Unhas, Ishaq Rahman mengatakan, pihaknya telah mematangkan persiapan untuk mengirimkan tim medis, tim kesehatan dan tim multidisplin ke Kabupaten Asmat untuk mengatasi masalah gizi buruk.

"Pada tahap awal, sebanyak 19 orang tim tanggap darurat yang terdiri dari dokter residen senior dengan berbagai bidang (gizi, penyakit dalam, obgyn, gigi), perawat, serta 6 orang profesor dari berbagai bidang ilmu akan diberangkatkan," katanya dalam keterangan resmi, yang diterima, Sabtu (3/2/2018).

Ishaq mengungkapkan, gelombang pertama tim Unhas, akan bertolak ke Papua pada tanggal 8 Februari 2018. Selain membawa bantuan, tim pertama yang terdiri dari para dokter ini akan tinggal selama sebulan untuk membantu menangani masalah di lapangan.

"Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA intensif berkoordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya dengan Kementerian Sosial. Alhamdulillah, Menteri Sosial, Idrus Marham rencananya akan memberikan bantuan obat-obatan, makanan tambahan, nutrisi, dan peralatan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang sedang terkena dampak kejadian luar biasa gizi buruk dan campak di Distrik Agats, Kabupaten Asmat," katanya.

Menurut rencana, Idrus Marham akan ke Unhas untuk bertemu dengan tim medis dan kesehatan dan tim multi disiplin Unhas. Idrus diagendakan melepas secara resmi tim Unhas, Senin (5/2/2018) sekitar pukul 16.00 Wita.

Ishaq menjelaskan, dalam kajian awal yang dilakukan oleh Unhas, persoalan gizi buruk yang dialami oleh masyarakat di Distrik Agats membutuhkan solusi jangka pendek dan jangka panjang.

"Pada jangka pendek, perlu segera ada upaya untuk menyelamatkan anak-anak dan masyarakat yang terkena gizi buruk. Sementara untuk jangka panjang, perlu dilakukan upaya multi disiplin yang melibatkan berbagai bidang ilmu," bebernya.

Ishaq menambahkan, persoalan gizi buruk di Distrik Agats berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial dan budaya.

Untuk itulah, Rektor Unhas telah menginstruksikan agar program-program KKN Unhas dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Unhas diarahkan ke wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com