Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 2017, Kasus Korupsi Meningkat 200 persen di Kepri

Kompas.com - 30/12/2017, 11:37 WIB
Hadi Maulana

Penulis

Pada tanggal 25 Maret 2017 melakukan back up Densus 88 dalam rangka penangkapan satu terduga teroris di pelabuhan Internasional Batam Centre.

Pada tanggal 27 Mei 2017 melakukan back up densus 88 dalam rangka pengamanan penjemputan dua orang WNI terduga teroris yang dipulangkan oleh PDRM.

"Kalau untuk kejahatan Narkoba, 2017 hanya ada 340 kasus, dibandingkan 2016 ada 478 kasus berarti tahun 2017 terjadi penurunan sebanyak 138 kasus atau 29 persen. Sementara untuk jumlah tersangka di 2017 ada 476 orang, WNA 12 dan WNI 464. Sementara 2016 sebanyak 633 orang, WNA 27 dan WNI 606, tentunya terjadi penurunan sebanyak 157 orang atau 25 persen," kata Didid.

Untuk barang bukti, lanjutnya, selama 2017 barang bukti yang diamankan sabu seberat 49250,08 Kg; ganja seberat 15022,96 gram; heroin seberat 174,65 gram; ekstasi 67.642,5 butir; Happy Five 2.256 butir; pil dextro 7008 butir; pil MM 891 butir; Pil PCC 434 butir; kosmetik dan obat-obatn 65 jenis serta dextromethorpan hydrobromide ph. Eur dan carisoprodol 378 drum.

Lebih jauh Didid menjelaskan, untuk kasus kecelakaan lalu lintas selama 2017 hingga November sebanyak 817 kasus.

Jika dibandingkan dengan 2016 dengan 1.023 kasus, berarti mengalami penurunan sebanyak 206 kasus atau 20 persen.

"Korban meninggal selama 2017 hingga November sebanyak 149 orang, berarti mengalami penurunan sebanyak 45 orang jika dibandingkan dengan 2016 yaitu 194 orang atau 23 persen," terang Didid.

Sementara untuk kerugian materil akibat kecelakaan selama tahun 2017 November sebanyak Rp2.214 miliar, berarti mengalami penurunan sebanyak Rp. 1.273 miliar atau 37 persen jika dibandingkan dengan kerugian materil kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada 2016 yaitu sebanyak Rp3.487. Miliar.

"Oleh karena itu, saya atas nama seluruh jajaran Kepolisian Daerah Kepulauan Riau menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kepulauan Riau," tutup Didid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com