Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2017, 21:35 WIB

SERANG, Kompas.com - Lika-liku Kehidupan telah dilalui Mori Satria. Pemuda rantau  asal Sumatera Barat ini pernah berdagang emperan untuk membiayai kuliah, menjadi buruh pabrik dan mengajar.

Jalan hidup akhirnya memberikan pilihan kepadanya untuk berwirausaha. Sejak dua tahun terakhir, ia merintis usaha sekaligus menggerakkan pemuda desa dan mahasiswa agar lebih produktif dan tidak bermental pekerja.

Di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Cimuncang RT 01 RW 03, Kecamatan Serang, Banten, Mori merintis usaha produksi pangan, abon dan keceprek tangkil.  Abon yang diproduksi yaitu Abon ayam dan Lele dengan bumbu rendang dengan merk dagang Abon Kayo. “Ini salah satu perbedaan antara abon produksi kami dengan abon lain, karena saya orang minang jadi menggunakan bumbu rendang,” ujar Mori.  

Untuk Abon Lele, Mori menggunanakan bahan baku ikan lele hasil produksi ternak para pemuda rekannya di desa sekitar Serang, terutama yang tergabung dalam komunitas Banten House. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari menyerap hasil ternak sesuai harga pasar ketika para pemuda peternak itu kesulitan membuka akses pasar.

Dalam setahun terakhir, Pemuda kelahiran Solok, 21 Mei 1985 ini membentuk komunitas Banten House, sekitar 500 pemuda bergabung dalam komunitas ini. Mereka biasa berkumpul di sebuah tempat penjualan dengan model cafe yang berlokasi JL KH Abdul Fatahatan No 43. Tempat ini juga dijadikan sebagai lokasi pemasaran produk abon dan keceprek yang diproduksinya. Mori juga membentuk Pusat Inkubasi Bisnis Pemuda Banten, yakni melatih para mahasiswa untuk melakukan pemasaran produk abon dan keceprek melalui internet dan pusat oleh-oleh.

“Jadi kita bekerjasama dengan para pemuda dan mahasiswa melakukan usaha dari hulu sampai hilir, menjual  olahan produk dari desa. Saat ini omzet kita sekitar 15juta per bulan,” tutur Mori, yang saat ini sedang mempersiapkan siding ujian skripsi S1 di Institut Agama Islam Banten Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Mori merupakan satu dari 78 pemuda teknopreneur yang mengikuti pelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bersama para pemuda terseleksi lain dari 34 provinsi, ia mendapatkan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemuda Berbasis IPTEK dan IMTAK bertema “Pemuda sebagai Penggerak Sentra Pemberdayaan Pemuda di Desa”  yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada akhir Juli 2017.

Dia optimistis usaha ini akan terus berjalan.  Karena keunggulan produk tanpa bahan pengawet dan inovasi serta evaluasi yang terus dilakukan. Juga produksi dan penjualannya yang melibatkan para pemuda. Saat ini bahkan ia tengah menyiapkan produk pangan terbaru jenis Nugget.

“Hakikat usaha itu ibadah, bisa bermanfaat bagi temen-temen semua. Memberdayakan desa, dengan membentuk pasar. Kita bantu agar usaha pemuda untuk berkembang,”ujar Pemuda yang merantau dari kampong halamannya sejak 2008 ini.

Dia menegaskan, Pusat Inkubasi Bisnis Pemuda Banten dengan melibatkan para mahasiswa terlibat dalam pemasaran, juga untuk memberikan wawasan kepada mereka bahwa menjadi wirausaha adalah salah satu pilihan hidup. Mereka bisa jadi pengusaha, dan merubah mindset bahwa setelah lulus kuliah harus menjadi pekerja.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Regional
Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Regional
Tanam Pohon Bersama PLN, Walkot Arief Minta Masyarakat Jaga Lingkungan dan Hemat Listrik

Tanam Pohon Bersama PLN, Walkot Arief Minta Masyarakat Jaga Lingkungan dan Hemat Listrik

Regional
Gubernur Sabran Yakin Tambak Udang di Kalteng Tingkatkan PAD dan Jadi Komoditas Ekspor Andalan

Gubernur Sabran Yakin Tambak Udang di Kalteng Tingkatkan PAD dan Jadi Komoditas Ekspor Andalan

Regional
Festival Teluk Tamiyang 2023 Hadirkan Upacara Adat hingga Hiburan Rakyat

Festival Teluk Tamiyang 2023 Hadirkan Upacara Adat hingga Hiburan Rakyat

Regional
Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim

Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim

Regional
Wabup Rendi Ajak Masyarakat Kukar Meriahkan Koba Fest 2023, Ada Armada dan Kiki 'Pantura 4'

Wabup Rendi Ajak Masyarakat Kukar Meriahkan Koba Fest 2023, Ada Armada dan Kiki "Pantura 4"

Regional
Dorong Jajak Keroncong Jadi Produk Unggulan, Wabup Kukar Salurkan 42 Rombong kepada Pedagang

Dorong Jajak Keroncong Jadi Produk Unggulan, Wabup Kukar Salurkan 42 Rombong kepada Pedagang

Regional
HGN Ke-78, Pj Gubernur Sumut: Fokus Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman, Inklusif dan Menyenangkan

HGN Ke-78, Pj Gubernur Sumut: Fokus Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman, Inklusif dan Menyenangkan

Regional
Mas Dhito Salurkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 12.449 Buruh Pabrik Rokok di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Salurkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 12.449 Buruh Pabrik Rokok di Kabupaten Kediri

Regional
1 Guru dan 2 Tenaga Pendidik Kabupaten HST Terima Penghargaan dari Presiden Joko Widodo

1 Guru dan 2 Tenaga Pendidik Kabupaten HST Terima Penghargaan dari Presiden Joko Widodo

Regional
Catatan Prestasi Kota Tangsel yang Kini Merayakan HUT Ke-15

Catatan Prestasi Kota Tangsel yang Kini Merayakan HUT Ke-15

Regional
Berhasil Turunkan Kasus Stunting, Wali Kota Semarang Raih Penghargaan People of The Year 2023

Berhasil Turunkan Kasus Stunting, Wali Kota Semarang Raih Penghargaan People of The Year 2023

Regional
Wakil Bupati Kolaka Timur akan Dilantik Menjadi Bupati Definitif

Wakil Bupati Kolaka Timur akan Dilantik Menjadi Bupati Definitif

Regional
Mengenal Ragam Tradisi Bangka Belitung, dari Kuliner hingga Berpantun

Mengenal Ragam Tradisi Bangka Belitung, dari Kuliner hingga Berpantun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com